Jakarta | beritabatam.co: Ketua DPW Perempuan Amanat Nasional (Puan PAN) Provinsi Riau, Elidanetti mengingatkan agar para hakim konstitusi tidak memakai kacamata kuda dalam memutuskan sengketa Pilpres 2019.
Setelah proses persidangan yang berlangsung sejak Jumat (14/6/2019) hingga Jumat (21/6/2019), sembilan hakim konstitusi dan pegawai teknis yang telah disumpah mulai melaksanakan Rapat Permusyawaratan Hasil (RPH) pada Senin (24/6/19).
RPH tersebut akan berlangsung maksimal selama empat hari sebelum pembacaan putusan yang akan digelar pada Jumat (28/6/19).
“Mudah-mudahan hakim tidak memakai kacamata kuda atau hanya melihat dari satu sisi saja demi kepastian hukum dan tegaknya keadilan. Ini bukan masalah hasil Pilpres tapi kesalahan dari para penyelenggara Pemilu,” ujar Elidanetti.
Selama proses persidangan, anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis itu meragukan netralitas sejumlah hakim MK. Hal ini terlihat dari perbedaan sikap hakim pada saat memeriksa para saksi yang dihadirkan oleh BPN 02 selaku Pemohon, KPU & Bawaslu sebagai Termohon serta TKN 01 yang merupakan Pihak Terkait.
“Tapi kita mengapresiasi sikap dan karakter kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Hakim Ketua Anwar Usman. Sosok beliau menjadi penengah dan penyejuk yang membuat kepercayaan publik terhadap MK masih ada,” tutur Elidanetti.
Reporter : Hamdi Putra
Discussion about this post