
Jakarta | beritabatam.co : Inisiator gerakan #2022GantiGabener, Haidar Alwi menegaskan bahwa radikalisme di bumi nusantara tidak boleh diberi ruang untuk tumbuh dan berkembang sehingga harus dilenyapkan tanpa sisa.
Pernyataan ini disampaikan Haidar Alwi dalam diskusi bertajuk ‘Menakar Infiltrasi Radikalisme & ASN Eksklusif di BUMN’ yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/6/19).
Menurutnya, neskipun organisasinya secara resmi telah dibubarkan tahun 2016 silam, tidak dapat dipungkiri bahwa paham dan orang-orang HTI masih menyusup dalam kehidupan rakyat Indonesia.

“Yang pasti mereka telah berhasil memecah-belah bangsa Indonesia seperti yang terjadi sejak Pilkada DKI tahun 2017. HTI yang mengatasnamakan agama menjadikan anak bangsa saling berhadapan dan bermusuhan. Atas dasar itu beberapa waktu lalu saya menginisiasi gerakan #2022GantiGabener. Kenapa harus begitu? Bahwa terdapat dugaan adanya deal-deal antara Gabener dengan HTI,” ujar Haidar Alwi.
Ia mengingatkan agar rakyat Indonesia untuk bersatu menolak HTI dan membumihanguskan paham-paham radikalisme berkedok agama. Meskipun terbilang susah karena HTI menyusup dalam sendi-sendi kehidupan atas nama agama, dibutuhkan ketegasan dan keberanian para pemimpin dan rakyat Indonesia untuk menumpas habis paham tersebut.
“Menghilangkan mereka lebih susah daripada menghilangkan PKI. Kalau PKI jelas, kalau mereka susah karena mereka berkamuflase atas nama agama. Ada sekitar 17 juta, betapa berbahayanya ini. Sementara negara tidak bisa berbuat banyak untuk menghabisinya. Kenapa? karena ada otonomi daerah. Kalau Gabenernya ditunggangi HTI, harus kita tumpas, harus kita ganti. Setuju?” Demikian kata Haidar Alwi.
Reporter : Hamdi Putra/red
Discussion about this post