
Jakarta | beritabatam.co : Penanggungjawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ), Haidar Alwi menekankan pentingnya prakarsa publik dan civil society untuk peduli pada potensi ancaman terhadap toleransi dan keberagaman bangsa sesuai dengan Pancasila.
Hal itu disampaikannya dalam dialog Aliansi Masyarakat Sipil Peduli Pemilu Konstitusional di Balai Sarwono, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/19).
Menurut Haidar Alwi, kompleksnya permasalahan bangsa usai Pemilu 2019 telah menyita banyak energi bangsa serta mengancam persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.

“civil society tidak boleh hanya berdiam diri, namun harus menjalankan fungsi kontrol sosial khususnya terhadap kericuhan pasca pilpres yang telah menyebabkan banyak kerugian material maupun immaterial. Semua pihak harus menaati kaidah dan aturan dalam memperjuangkan kepentingan dan tujuan-tujuan politiknya,” ujar Haidar Alwi.
Dalam kenyataannya, para elit politik saat ini cenderung mengabaikan kepentingan nasional demi mewujudkan ambisi dan tujuan-tujuan politiknya. Disadari atau tidak, gesekan-gesekan kecil dari para petinggi telah menjadi penyulut kericuhan di kalangan masyarakat kecil terutama para pendukung masing-masing kubu.
“Prinsip-prinsip masyarakat madani telah kita lupakan. Musyawarah mufakat dengan kepala dingin berubah menjadi pemaksaan kehendak yang melahirkan angkara-murka. Kini saatnya kita kembali merajut persatuan dan kesatuan bangsa dengan pemahaman yang benar tentang Pancasila,” tutur Haidar Alwi. (Rep : Hamdi Putra / red)
Discussion about this post