
Jakarta | beritabatam.co : Bidang Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta gelar Diskusi Film bertema Dakwah bil Film: Sebuah Upaya Dakwah Kekinian di Era Digital di The Acacia Hotel, Rabu (02/08/23).
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta KH Risman Muchtar mengatakan, Film sebagai sarana dakwah menjadi relevan di era digital saat ini.
“Kuncinya kolaborasi dan inovasi. selama ini kita hanya sama sama kerja tapi bukan kerjasama. saatnya perkuat jamaah dengan kolaborasi dan inovasi,” pungkas Buya Risman saat hadir sebagai Keynote Speaker.

Menurutnya, perlu dilakukan redefinisi Film itu tidak hanya hiburan, tapi juga sebagai sarana dakwah dengan memasukkan pesan-pesan Islam lewat Film.

Film, kata Buya Risman, adalah gabungan audio dan visualisasi yang memang akan memberi daya ingat lebih lekat.
“Fakta yang berbicara itu lebih berkesan daripada perkataan yang diucapkan. Itulah film, sesuatu yang terakomodasi secara baik dalam bentuk audio dan visual,” sambung Buya Risman.
Ketika bicara Dakwah, kata Buya Risman, platform seperti Youtube telah dimanfaatkan oleh Ustadz kondang seperti Abdul Somad, Buya Yahya, Dasad Latif dan Adi Hidayat.
Hal ini menjadi perhatian MUI DKI Jakarta agar Mubaligh menjadi insan Film dan membangun rumah produksi untuk menyiapkan film-film bertema Dakwah.
Buya Risman berharap Mubaligh bersemangat untuk produksi film tema Dakwah atau konten-konten Islam meski hanya menggunakan peralatan yang sederhana.
Ia pun memberi apresiasi sejumlah Majelis Taklim dan Masjid yang berani menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan dakwah.
“Olehnya, kami berharap nantinya para Mubaligh kita miliki keahlian dengan maksimalkan peralatan sederhana untuk hasilkan konten yang bagus,” kata Buya Risman.
Ia pun meminta agar Bidang Infokom MUI DKI Jakarta agar menggelar Pelatihan bagi Mubaligh Muda untuk mengelola Youtube sebagai Media Dakwah, termasuk Podcast.
Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta KH Yusuf Aman mengatakan, jangan sampai era globasasi menjadi era gobloklisasi. Karenanya diperlukan media dakwah kekinian sesuai era digital saat ini.
“Salah satu media dakwah di era digital itu adalah film. Film ini merupakan sarana audio visual yang efektif untuk mempengaruhi orang lain, utamanya generasi muda untuk bisa mengenal Islam lebih jauh,” ucap Kyai Yusuf.

Beliau moncontohkan film Perempuan Berkalung Sorban dan Kun Fayakun, yang menurutnya mengandung nilai dakwah dalam filmnya.
Kyai Yusuf mengungkap keyakinan dirinya jika Dakwah Islam akan lebih berkembang dan bergeliat jika memanfaatkan Film sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai Islam.
“Kita bahkan mengetahui lebih jauh soal Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari lewat Film dan perjuangan Ahmad Dahlan lewat Film,” kata Mantan Ketua MUI Jakarta Pusat ini.
Kyai Yusuf secara tegas menyatakan jika Islam itu miliki jaman sendiri jadi tidak akan pernah ketinggalan jaman.
Ketua Panitia Fachry Hidayat mengharapkan, Diskusi Film bisa memberi manfaat bagi peserta. utamanya memberi nafas baru geliat dakwah dengan memanfaatkan media film di era digital.
Narasumber dalam Diskusi ini Plt Ketua Umum MUI DKI KH Risman Muchtar, Ketua Infokom MUI DKI Jakarta Dr Faiz Rafdi, Dosen Universitas Saintek M Raihan Febriansyah dan Gio Wibowo dari 13 Nadi Entertainment.
Acara ini dihadiri oleh Perwakilan Infokom MUI Kabupaten/Kota, Organisasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, dan Mahasiswa dari Universitas Saintek Muhammadiyah Jakarta. (***)
Discussion about this post