Batam | beritabatam.co : Kelvin, Mina dan Sebut saja Y, adalah tiga nama yang mungkin tidak akan dilupakan seorang Paulus Amat Tantoso. Tiga nama itulah yang menjadi asal mula sengkarut perkara uang miliaran, hutang piutang, bahkan hingga mengantarkannya menjadi pesakitan kasus penganiayaan di Pengadilan Negeri Batam.
Kelvin adalah warga negara Malaysia yang dituding meminjam uang Paulus Amat Tantoso. Modusnya meminjam melalui Mina tanpa sepengetahuan pengusaha penukaran valuta asing tersebut. Mina pula adalah karyawati kepercayaan pemilik hotel Vanilla itu. Mina dipercaya sang bos bukan tanpa alasan, Mina sudah bekerja dengan Amat Tantoso selama 20 tahun. Dan selama itu pula tidak pernah ada gelagat atau tindakan Mina yang merugikan perusahaan milik Amat Tantoso.
Sementara Y, adalah pengusaha yang menurut sumber beritabatam.co adalah rekan bisnis Kelvin. Cukup lama kami mencoba mengetahui lebih lanjut siapa sebenar sosok Y ini. Namun begitu, sumber keukeh tak membocorkan identitas pengusaha yang selanjutnya akan disebut pengusaha Y ini.
Perkenalan Kelvin dengan Mina menjadi awal sengketa hutang piutang puluhan miliar rupiah ini bermula. Sebagai pengusaha antar negara, Kelvin menjadi nasabah perusahaan penukaran valuta asing milik Amat Tantoso, Hosana Exchange. Seperti pada umumnya, awalnya Kelvin hanya nasabah biasa yang mendapat perlakuan dari Mina sebagai pekerja Hosana Exchange secara profesional.
Dan entah sejak kapan persengkokolan itu bermula. Sumber beritabatam.co menyebut, aksi pinjam uang Kelvin yang difasilitasi Mina berlangsung pada rentang tahun 2017 – 2018. Dan entah bujuk rayu seperti apa yang dijalankan Kelvin. Hingga akhirnya wanita usia 36 tahun itu, menuruti segala keinginan Kevin untuk terus dan terus meminjam uang dari Mina.
Dan hanya berselang sekitar satu tahun, hutang Kelvin sudah membengkak menjadi puluhan miliar rupiah. Dolar singapura, ringgit Malaysia dan rupiah, semua dipinjam Kelvin melalui Mina. Sumber beritabatam.co punya keyakinan, bahwa ada dugaan kuat Mina mendapat janji manis dari Kelvin sehingga mau menuruti keinginan Kelvin bak kerbau yang dicucuk hidungnya.
Tak berlebihan jika mengatakan Mina berada dibawah kuasa Kelvin. Bahkan untuk memuluskan aksinya, Mina rela membuat laporan keuangan palsu agar uang yang pinjam untuk Kelvin tidak terdeteksi oleh sang bos Amat Tantoso. Tidak hanya membobol kas perusahaan secara langsung. Mina nekat menggunakan uang costumer lainnya untuk menuruti permintaan Kelvin, itu pun tak berlangsung sekali, tetapi berkali kali. Setali tiga uang, Kelvin pun tak jarang meminjam uang tiga kali dalam sehari.
Tidak ingin terdeteksi secara langsung. Kelvin rupanya dengan lihai, meminta Mina mentransfer uang tidak langsung ke rekeningnya. Melainkan melalui jasa penukaran uang di Singapura atau di Malaysia. Sumber mengatakan, Mina sempat menghantarkan uang ke Kelvin di Kuala Lumpur Malaysia.
Hingga satu kali sempat pula Kelvin secara berani menerima transferan uang dari Mina sebesar 100.000 Sing Dollar langsung ke rekening bank Mandiri atas nama Hong Koon Cheng, nama identitas asli Kelvin. Dan atas dasar Salinan transfer inilah, Amat Tantoso memiliki celah melaporkan Mina atas dasar penggelapan uang perusahaan. Perkara yang saat ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Batam.
Modus lain yang lakoni Kelvin atas uang yang pinjam dari Mina adalah dengan menggunakan uang tersebut untuk membayar tagihan long stay nya di salah satu hotel di bilangan Harbour Bay Batam. Sumber menyebutkan, Mina diketahui sempat mentransfer uang 300 juta rupiah untuk membayar tagihan hotel Kelvin sang warga negara Malaysia tersebut.
“Dia kalau menginap dihotel itu selalu long stay. Mina itu sempat transfer 300 juta untuk bayar tagihan itu,” ucap sumber kepada beritabatam.co, beberapa waktu lalu. (red)
Discussion about this post