
Jakarta | beritabatam.co : Kompak mengenakan kaos putih dan stelan olah raga, FKUB Kota Administrasi Jakarta Timur hadir memeriahkan jalan santai kerukunan dan kebhinekaan lintas agama yang digelar Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Sabtu (11/05/24), di pelataran parkir gereja Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Paroki Katedral, Jakarta Pusat.
Jalan santai ini merupakan rangkaian perayaan hari jadi ke-217 Keuskupan Agung Jakarta yang dirayaan setiap tanggal 08 Mei. (08 Mei 1807 – 08 Mei 2024), dengan tema Membangun Solidaritas dan Subsidiaritas Bersama Dalam Suasana Rukun dan Damai.

Dihadiri sekitar 3.000 orang yang terdiri dari berbagai majlis agama dan umat Katolik dari paroki-paroki di wilayah KAJ maupun umat beragama lain serta penganut aliran kepercayaan. Di,ulai pukul 06:00 peserta jalan santai hadir dengan beragam kostum identitas keagamaan dan adat istiadat nusantara,

Terlihat hadir Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, Vikaris Jenderal KAJ, Pastor Samuel Pangestu; Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki; Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Asep Saepudin; Wakil Walikota Jakarta Pusat, Chaidir; dan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan KAJ, Pastor Antonius Suyadi, Ketua FKUB DKI Jakarta, dan Ketua FKUB Kota Adminstrasi Jakarta Timur, KH. Ma’arif, MA.
Dalam sambutannya, Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan perayaan ulang tahun adalah momentum membina kebersamaan. Dan menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang peduli.
“Sebetulnya ulang tahun Keuskupan Agung Jakarta boleh tinggal di latar belakang. Yang ada di depan adalah kebersamaan kita yang kita syukuri sehingga pada hari ini kalau boleh mari kita rayakan kebersamaan kita itu. Bangsa kita ini adalah bangsa yang peduli. Itulah sebabnya umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta ingin mengembangkan watak itu dengan semangat semakin mengasihi, semakin peduli, dan semakin bersaksi. Keuskupan Agung Jakarta tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri tetapi untuk Tuhan dan untuk Tanah Air,” ucapnya..

Menurut Ketua Panitia Jalan Santi, Fransiskus Dwikoco, mengatakan jalan santai menempuh jarak sekitar empat kilometer, berawal dari dan berakhir di kompleks Gereja Katedral Jakarta. Ia menyebutkan peserta terbagi dalam beberapa kelompok, dan setiap kelompok diawali oleh kelompok seni dan adat. Mulai dari Ondel-Ondel, Barongsai, hingga Reog Ponorogo.
“Tujuan kegiatan ini adalah menjalin dan mempererat silaturahmi, persaudaraan serta keakraban lintas agama sehingga dapat hidup rukun dan damai; semakin cinta tanah air dan bangsa–bangga mencintai budaya Indonesia sebagai budaya kita sendiri; dan semakin rukun dan bersatu lintas suku,” ujar Wakil Ketua II FKUB Kota Administrasi Jakarta Timur itu. (***)
Discussion about this post