Internasional | beritabatam.co : Kabar terbaru terkait rencana Youtuber mualaf asal Korea Selatan Daud Kim yang sebelumnya menyebutkan akan membangun sebuah masjid di Incheon, terpaksa dibatalkan.
Pembatalan ini akibat adanya penolakan dari warga setempat yang berhujung pada pembatalan kontrak pembelian atas permintaan pemilik tanah, sebagaimana laporan oleh Korea Times, seperti yang dikutip dari laman online republika.co.
Dilansir dari News 18, Kamis (25/04/24), Kim memposting tentang hidup sebagai seorangMuslim Koreadan telah mendapatkan penggemar di Youtuber dengan lebih dari 5,52 juta pelanggan dan 3,5 juta pengikut Instagram dari postingannya.
Diberitakan bahwa Daud membeli tanah seluas 284,4 meter persegi di Pulau Yeongjong Incheon seharga 189,2 juta won atau 136.500 dolar AS. Kim kemudian memposting rencananya di Youtube dan Instagram bahwa dia membayar deposit sebesar 20 juta won di muka dan akan membayar sisanya pada bulan depan.
“Akhirnya dengan bantuan Anda, saya telah menandatangani kontrak tanah untuk membangun masjid di Incheon. Saya tidak percaya hari ini telah tiba. Saya berencana untuk membangun tempat sholat dan studio podcast Islami untuk dakwah kepada masyarakat Korea,” ucapnya dalam postingan tersebut.
Tapi Daun Kim sepertinya punya beberapa kegiatan kontroversial sebelumnya. Sebagaimana disampaikan oleh pihak yang menentang. Media berita lokal memunculkan kembali kejahatan seks yang pernah dilakukannya pada 2019. Dia diduga dituntut karena mencoba memperkosa seorang wanita asing.
Hal ini tanggapi Daud Kim dengan memposting Video di TikTok. Kim mencoba menjelaskan kasus itu ditutup dan dakwaan ditangguhkan setelah dia meminta maaf kepada korban dan mengatakan korban tidak ingin dia mendapatkan hukuman.
Federasi Muslim Korea (KMF), satu-satunya organisasi Islam yang secara resmi terdaftar di pemerintah Korea, pekan lalu mengatakan kepada Korea Times bahwa rencana Kim untuk membangun masjid adalah proyek pribadinya.
Seluruh masjid di seluruh negeri yang terkait dengan Federasi Muslim Korea terdaftar dengan nama KMF, dan tidak ada yang diizinkan untuk mendaftar atas nama individu atau mengumpulkan dana untuk pembangunan Masjid,” kata kelompok itu dalam pengumuman.
Menurut The Korea Times, ada 19 masjid di Korea yang melayani sekitar 35 ribu Muslim Korea dan 150 ribu Muslim asing yang tinggal di negeri Ginseng tersebut. (***)
Discussion about this post