
Jakarta | beritabatam.co : Penanggungjawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ), Haidar Alwi menilai bahwa capres nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan akar dari segala kasus yang menimpa para pendukungnya.
Penilaian ini disampaikan Haidar Alwi untuk merespon banyaknya pendukung Prabowo Subianto yang berurusan dengan polisi pasca Pemilu 17 April 2019.
Menurutnya, kurang bisanya Prabowo Subianto dalam menahan diri bahkan sangat ambisius dan terus mengampanyekan diri sebagai pemenang Pilpres 2019 merupakan penyebab utama para pendukungnya ‘ikut-ikutan’.

“Lihat saja kasus teranyar yang melibatkan HS sang ‘pemenggal kepala Jokowi’. Dia berani berbuat seperti itu karena Prabowo dan elit BPN terus menggelorakan diri sebagai pemenang Pilpres. Terlebih lagi terkesan mendelegitimasi KPU sebagai penyelenggara Pemilu dan hasil Pemilu itu sendiri. Seorang pemimpin yang baik seharusnya bisa menjadi teladan yang baik pula bagi pendukungnya,” ujar Haidar Alwi kepada wartawan, Senin (13/5/2019).
Andai saja kubu 02 bisa menahan diri tentu masyarakat akan tetap tenang dan tidak terprovokasi. Sebab, gesekan di lapisan bawah cenderung lebih cepat tersulut dibandingkan dengan para elit politik.
“Harus diingat bahwa meskipun elit sudah ‘rukun’ namun lapisan bawah akan mudah terlusut emosi dan rentan sekali tejadi gesekan. Inilah yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apakah keutuhan NKRI dikorbankan demi ambisi kekuasaan semata?” Tutur Haidar Alwi.
Ia meminta kubu Prabowo-Sandi bisa lebih menahan diri dan tidak lagi menggelorakan klaim kemenangan yang tidak berdasar atau hanya berlandaskan pada perhitungan internal saja. Padahal, baik sejumlah lembaga survei yang kredibel maupun perhitungan sementara KPU RI menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf sebagai pemenangnya.
“Jika menemukan dugaan kecurangan, kumpulkan bukti dan tempuh jalur hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bukan dengan upaya delegitimasi atau narasi-narasi bernada provokasi yang dapat memecah belah bangsa Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama bersabar menunggu keputusan resmi KPU,” kata Haidar Alwi.
Discussion about this post