Batam | beritabatam.co : Walikota Batam yang sekaligus Kepala BP Batam diminta untuk menghentikan janji-janji manis semata, di mana realitasnya bertentangan dengan yang dikatakannya.
Demikian disampaikan Ketua Presidium Kelompok Diskusi Anti 86, Cak Ta’in Komari, SS kepada media. Sebaiknya walikota bekerja dengan sungguh-sungguh di sisa jabatannya tersebut, tidak mengumbar pernyataan manis, tapi kenyataannya berbeda, ungkapnya.
Menurut Cak Ta’in, Walikota telah banyak membuat pernyataan selama memimpin tapi tidak mampu diwujudkan.
“Misalnya soal bebas UWTO untuk perumahan 200 M2 ke bawah, soal penyelesaian KTP, perijinan usaha yang dipermudah dan lainnya. Terakhir, soal tidak akan memberikan ijin angkutan umum yang tidak memenuhi syarat tidak akan diberikan ijin beroperasi,” ujar Cak Ta’in.
“Saya beberapa kali naik busway di Batam. Saya perhatikan ternyata plat nopol busnya tersebut sudah kadaluarsa, ini kan harusnya tidak layak.” tambahnya.
Kondisi tersebut, lanjut Cak Ta’in, menunjukkan ketidakkonsistenan seorang walikota dalam membuat pernyataan ke publik.
Cak Ta’in menila pemko Batam belum siap mengandangkan angkutan bimbar dan carry tidak layak tersebut. Karena tidak ada alternatif penggantinya.
“Untuk pengadaan bus itu kan perlu dianggarkan tidak bisa ujuk-ujuk,” paparnya.
Cak Ta’in mengingatkan, sebaiknya walikota Batam fokus pembenahan segala aspek yang selama ini dirasakan sulit bagi masyarakat untuk segera diperbaiki.
“Mumpung masih punya waktu, kalau sudah masuk tahapan pilkada – kan lain cerita, ” ringkasnya. ***
Discussion about this post