
Jakarta I beritabatam.co : Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai nilai pancasila dan berketuhanan yang maha esa, Majelis Tao Indonesia menggelar seminar Taoisme selama tiga hari, dari 5 sampai 7 Desember 2022, di Tai Hua Shan – Laozi Miao Jelambar – Jakarta Barat.
Tema dalam seminar ini yaitu cara mudah menerapkan Tao, mendatangkan keberkahan dalam kehidupan kita. Dengan berbagai materi antara lain; mengenal Taoisme, Hong Tou (Daoshi Merah), Pixie, Zhi Sha (Ciswak), penerapan Hu Tao dan Mantra Utama, Wu Tou (Daoshi Putih) dan manfaat Guiyi, Gongke dan Zhaodu.
Pada hari pertama, Senin (05/12/22), materi yang disampaikan dibuka dengan pengenalan Taoisme, dan dilanjutkan dengan sejarah perjalanan sebagai Daozhang. Pada hari kedua, Selasa (06/12/22). Materi yang disampaikan adalah Gui Yi (perlindungan) dan Gong Ke (Puja Saddhana). Seminar dihari terakhir diisi dengan sesi tanya jawab dan kuis Taoisme.

Dalam seminar diungkapkan bahwa Taoisme sebagai ajaran agama dan konspe filsafat tidak mengedepankan kalim kebenaran dalam system ajaran, penyebaran dan dakwahnya. Inti dari Taoisme adalah De dan harmoni. Disebutkan, sejak awal perkembangannya, Taoisme tak pernah mengklaim kebenaran itu tunggal. Terlihar dari karakter kulturalnya yang mengakomodasi dewa dewa lokal. Sebagai presentasi kebenaran yang pli, plural dan tersebar.
Dalam pemaparan pemateri disebutkan bahwa secara umum, Taoisme memiliki tiga pendiri, yaitu kaisar purba Huangdi sebagai perintis peradaban Tao. Kedua Laozi sebagai pembuka Taoisme dari segi filsafat dan yang ketiga, Zhang Daoling sebagai sesepuh Tao yang membangun system keagamaan Taoisme. Yang terbentuk dari tiga komponen, yaitu Daojia atau filsafat Tao, Fangshi atau ahli alkimia da Wujiao atau Shamanisme.

Foto: Dok
Ketua Umum Majelis Tao Indonesia, Taosu Agung Kusumo, mengatakan bahwa seminar Taoisme ini digelar untuk memberikan pemahaman berketuhanan sesuai ajaran Taoisme, termasuk juga konteks historis Indonesida serta memperkenalkan para praktisi Taoisme.
“Ini sebagai upaya kita untuk memberikan pemahaman dan sebagai sumber ilmu dalam mempelajari ajaran Tao, khususnya kita yang ada di Indonesia. Saat ini, ada pemahaman ataupun ajaran yang terkesan mulai bergeser dari ajaran sejati dari Taoisme. Apalagi sumber literasi yang cenderung terbatas di Indonesia,” papar Taosu Agung Kusumo saat menghadiri seminar Taoisme di Tai Hua Shan- Laozi Miao Jelambar Jakarta Baratm, Senin (05/12/22).
Taosu Agung Kusumo mengatakan, perjalanan Majelis Tao Indonesia cukup panjang dan berdinamika. Namun dirinya terus bertekad agar tetap dapat mengibarkan Yinni Daojiao Zonghui. Termasuk perubahan nama BUTI menjadi perhimpunan tempat ibadat Buddhist dan Tosit se Indonesia. Yang menaungi tempat ibadat Tao Dharma dan membantu memperbaiki Majelis Tao Dharma Indonesia.
“Ini juga bertujuan melindungi para rohaniawan Tao Dharma di seluruh Indonesia,” pesan Taosu Agung Kusumo. (Red)
Discussion about this post