Batam | beritabatam.co : Pemerintah kota Batam bentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). TPID ini akan mengumpulkan seluruh distributor bahan pokok di Batam. Dan pasar Grand Niaga Mas Batam Centre yang akan dijadikan Pasar TPID.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan pembentukan pasar TPID ini merupakan inovasi daerah sesuai arahan Walikota Batam, Muhammad Rudi. Dan rencananya mulai beroperasi pada 2 September mendatang.
“Kami bersepakat dengan seluruh distributor untuk pembentukan pasar ini. Tujuannya guna menekan inflasi,” kata Gustian saat meninjau lokasi, Senin (12/08/19), sebagaimana dimuat laman mediacentrebatam.
Sebelumnya, TPID rutin menggelar pasar murah keliling kecamatan. Biasanya dilaksanakan mendekati hari-hari besar tertentu, ketika harga kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan. Seperti jelang pusa, jelang lebaran, dan jelang natal.
“Pasar TPID Batam ini adalah yang kedua di Indonesia. Sebelumnya sudah ada di Yogyakarta. Tapi kita yang terlengkap dari distributor yang bergabung,” ujarnya.
Selain distributor yang mendatangkan bahan pokok dari luar Batam, di pasar ini juga akan bergabung koordinator produk lokal seperti dari Rempang dan Galang. Penjualan bahan pokok di pasar ini dapat memotong rantai distribusi, sehingga harga yang didapat masyarakat lebih murah.
“Harga balik di pasar ini harganya standar distributor, jadi lebih murah,” kata dia.
Pasar ini akan menjadi rujukan bagi harga dari pedagang di pasar lain. Sehingga disparitas harga bisa ditekan dan pada akhirnya menekan angka inflasi Kota Batam dari kelompok volatile food.
“Ada 60 distributor yang akan bergabung di pasar TPID ini,” sebutnya.
Disperindag juga menghimpun distributor bahan pokok dalam wadah bernama Asosiasi Distributor Bapok Batam. Ketua Asosiasi Distributor Bapok Batam, Aryanto mengatakan asosiasi ini akan jadi wadah untuk membahas segala isu yang berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok masyarakat Batam. (MCB)
Discussion about this post