
Opini | beritabatam.co : Bagaimana jika kehamilan seseorang bisa jadi jalan rezeki buat tetangga kita yang kesulitan? Inilah ide sederhana namun penuh makna: “Kambing Berkah”.
Bayangkan, setiap ada ibu hamil yang baru diketahui melalui Posyandu, perangkat desa segera mendata dan membeli dua ekor kambing muda senilai Rp 1 juta tiap ekornya. Kambing ini lalu dipercayakan kepada keluarga miskin di desa untuk dipelihara hingga ibu tersebut melahirkan. Tenang, kandangnya desa yang siapkan di balai desa dari Dana Desa, sehingga tidak memberatkan keluarga miskin. Mengapa harus di Balai Desa atau tempat lain milik desa?, adalah agar setiap penduduk lain juga berkesempatan membantu memberi pakan (meskipun kambing tersebut sudah diserahkan tanggungjawab pemeliharaan dan penggemukannya kepada keluarga miskin), fungsi ini untuk menguatkan rasa tanggungjawab sosial dan kepedulian bersama.
Setelah bayi lahir, kambing-kambing tersebut dijual sebagai hewan aqiqah. Kalau awalnya harga beli kambing hanya Rp 1 juta, setelah dipelihara beberapa bulan bisa dijual Rp 3 juta. Artinya, keluarga miskin mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 2 juta per kelahiran! Modal awal dikembalikan lagi ke desa untuk menjadi modal berjalan selanjutnya.

Tidak berhenti di situ. Jika bayi yang lahir perempuan, satu kambing tersisa bisa dialihkan untuk acara sunatan atau qurban di Idul Adha nanti. Nah, perangkat desa harus kreatif mendata juga warga yang berencana mengadakan hajatan sunatan atau yang ingin berkurban di tahun tersebut, sehingga kambing selalu tersedia dan keluarga miskin terus mendapat manfaat.
Mari bayangkan, dalam setahun, setiap keluarga miskin bisa merawat minimal 6 ekor kambing setiap tahun, baik untuk keperluan aqiqah, qurban atau hajatan sunat. Setiap desa yang rutin menjalankan program ini akan membantu keluarga miskin mendapat tambahan pendapatan setidaknya Rp 12 juta setahun, hal ini tentu akan sangat membantu keluarga miskin mendapat aktivitas produktif tambahan di luar aktivitas utamanya. Sekarang kalikan dengan jumlah desa di Aceh. Betapa besar dampaknya terhadap pengurangan angka kemiskinan di Aceh!
Ide ini sangat sederhana, ringan, dan bisa langsung diterapkan. Hanya butuh komitmen, kreativitas perangkat desa dalam pendataan, dan pemanfaatan Dana Desa secara bijak. Desa-desa akan makmur, tradisi seperti aqiqah, sunatan, dan qurban juga semakin hidup.
Ayo bergerak sekarang! Mulai dari desa Anda sendiri. Karena perubahan besar dimulai dari ide sederhana yang dijalankan dengan hati.
Discussion about this post