Batam | beritabatam.co : Walikota Batam / Kepala BP Batam Muhammad Rudi, mengapresiasi inisiasi yang dilakukan BPR yang menyumbangkan dana untuk penanganan corona di Batam.
Rudi mengatakan akan digunakan BP Batam maupun Pemerintah Kota Batam untuk menekan penyebaran Covid-19 di Batam, di antaranya untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis maupun pasien yang positif terjangkit Covid-19.
Muhammad Rudi menambahkan Pemerintah Daerah telah membentuk Gugus Tugas sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ia mengatakan, biaya kegiatan tersebut akan dibebankan pada APBN dan APBD.
“Saat ini APBN memang ada di Kementerian Kesehatan. Namun untuk operasional kegiatan tentunya akan diserahkan pada APBD masing-masing. Jika APBD tidak cukup, pasti kegiatan penanggulangan ini akan terhambat. Untuk itulah saya kumpulkan para pengusahan pada Rabu lalu untuk menggalang dana terkait penanggulangan Covid-19 di Batam,” jelas Rudi.
Rudi juga menjelaskan, seminggu lalu pihaknya telah mulai menyisir sejumlah wilayah untuk mengetahui kemungkinan warganya yang terjangkit infeksi corona dan memerintahkan menghentikan sementara kegiatan-kegiatan keramaian di beberapa lokasi. Kegiatan penyisiran dilanjutkan hari Senin ini (23/3/2020) untuk menyisir seluruh Kecamatan dan Kelurahan di Batam.
“Ini juga akan butuh biaya, baik bagi warga yang akan diperiksa maupun warga yang tengah dirawat karena terindikasi Covid-19. Nah, untuk itu kami telah menyiapkan lokasi karantina, yakni Asrama Haji dan Rusun milik BP Batam dan Pemko Batam di Sagulung. Tentu ini juga membutuhkan biaya untuk operasionalnya,” kata Rudi.
Rudi menargetkan pada dua minggu ke depan, Kota Batam akan bersih dari Covid-19 dan aktivitas akan berjalan normal seperti biasa. Namun, Ia menegaskan, meski dana yang dihimpun melebihi target yang ditentukan, hal tersebut akan sia-sia apabila warga Batam tetap melanggar himbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah dan menghindari keramaian.
“Masyarakat harus kompak untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu di luar rumah. Bila memang harus bekerja, silahkan. Namun setelah bekerja, langsung pulang ke rumah dan istirahat. Gunakan masker dan cuci tangan sesering mungkin. Walau anggaran yang tersedia minim, tapi masyarakat kompak ini lebih baik. Daripada anggaran banyak, tapi masyarakat tidak kompak, tentunya ini tidak baik untuk kita semua,” kata Rudi.
Ia juga mengimbau kepada para pengusaha untuk turut mengambil andil dalam penggalangan dana pencegahan penyebaran Covid-19. (rb)
Discussion about this post