Batam | beritabatam.co : Peta persaingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri tahun 2020 mendatang mulai memanas. Terlebih berita mengejutkan atas operasi tangkap tangan KPK terhadap Gubernur Kepri, Nurdin Basirun beberapa waktu lalu, akan merubah peta politik jelang pilkada Kepri mendatang.
Wakil Gubernur Kepri, Isdianto juga sudah ditunjuk sebagai plt Gubernur Kepri, menggantikan Nurdin Basirun yang masih harus menjalani proses hukum atas dugaan korupsi lahan reklamasi.
Sebagai petahana, Nurdin Basirun tentu punya peluang cukup besar untuk kembali bertarung dalam Pilkada 2020 mendatang. Tetapi OTT KPK jelas menjadi sandungan besar dalam karir politik mantan Bupati Karimun ini. Bahkan tak perlu menunggu putusan Pengadilan, Nasdem secara cepat langsung memecat Nurdin Basirun dari kepengurusan dan keanggotaan partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.
Jadi, sementara Nurdin Basirun tentu akan disibukkan dengan persoalan hukum yang membelitnya.
Lalu siapa wajah yang akan bersaing dalam kontestasi kepala Daerah Kepri 2020 mendatang ?
Nama nama berikut ini, santer disebut akan masuk dalam bursa pilkada Kepri. Memang beberapa diantaranya merupakan wajah lama dalam perpolitikan bumi bertuah Kepulauan Riau. Ada pula mantan Gubernur yang digadang gadang pendukungnya untuk kembali bertarung menuju Kepri 1.
Berikut beberapa nama yang muncul dalam bursa pemilihan Kepala Daerah Kepri tahun depan. Setidaknya yang paling banyak disebut dalam berbagai perbincangan poiitik publik Kepri.
- Drs. H. Ismeth Abdullah (72 tahun)
Ismeth is Back, demikian slogan yang mulai berseliweran di lini massa dan grup WhatsApp publik Kepulauan Riau.
Lahir di Cirebon, Jawa Barat, 29 September 1946 adalah Gubernur Kepulauan Riau pertama sejak didirikannya Provinsi Kepulauan Riau, provinsi ke-32 di Indonesia. Sebagai figur yang pernah menjabat Kepri 1, ternyata ada publik Kepri yang masih merindukan gaya kepemimpinan mantan Ketua Otorita Batam tersebut,
Ismeth Abdullah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1974. Pada tahun 1979, ia melanjutkan pendidikan di Economic Development Institute of the World Bank, Washington DC, Amerika Serikat.
Pernah menjabat sebagai Gubernur Kepri Pertama periode 2006 – 2010. Ismeth Abdullah pernah ditunjuk sebagai Ketua Batam Industrial Development Authority (BIDA) oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 29 Juni 1998. Badan ini dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1971. Dibawah kepemimpinan Ismeth Abullah, Batam telah menarik lebih dari 400 Penanam Modal Asing (PMA) senilai US$ 1,4 miliar dimana jumlah perusahaan asing tersebut meningkat dua kali lebih banyak (dari 300 hingga 700) selama lima tahun, ketika Indonesia tengah pulih dari krisis ekonomi. Pencapaian ini terwujud berkat usaha ia dalam mempromosikan pelayanan BIDA yang professional dan transparan kepada seluruh pihak baik swasta maupun investor.
Ismeth Abdullah pernah menjadi Pimpinan Harian (Administrator) Dewan Penunjang Ekspor (Export Support Board) (Oktober 1989 hingga Juli 1998) yang merupakan badan nasional yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia dalam rangka penyediaan bantuan teknis di bidang produksi, pemasaran, dan tenaga ahli kepada Usaha Kecil dan Menengah sebagai komoditas ekspor. Ismeth Abdullah seringkali diminta untuk berbicara dalam beberapa seminar dan konferensi nasional maupun internasional.
- Dr. H.M. Soerya Respationo, S.H, M.H. (59 tahun)
Siapa yang tak kenal politisi senior dari PDI Perjuangan ini. pernah terpilih sebagai Wakil Gubernur bersama Gubernur Muhammad Sani periode 2010 – 2015.
Lahir di Semarang, Jawa Tengah, 12 September 1959, Soerya merupakan anak ke-empat dari tujuh bersaudara pasangan Ayatiman-Tuti Rahayu. Menempuh pendidikan dasarnya di Kabupaten Kebumen, lulus tahun 1971. Kemudian dia melanjutkan di SMP Negeri 5 Yogyakarta, lulus pada tahun 1974 dan SMA Kolese De Brito Yogyakarta pada 1979 . Karier pekerjaannya dimulai sejak dia hijrah ke Kota Batam dengan menjabat sebagai General Affair dan Personel Manager pada PT. Tirta Arta Mina. Selanjutnya, 1993, Soerya pindah ke Departemen Personalia dan Umum pada PT. Multi Petro Sarana, sebuah perusahaan yang memproduksi pelindung ulir pipa, lisensi dari Jerman. Pada akhir 1995 Soerya mendirikan perusahaan dengan jenis produksi yang sama, yaitu PT.Citra Trias Plastikatama dan PT.Plastisindo Rematama dengan membuka kantor di Komplek Juyanah Plaza. Namun, setelah upayanya tidak sesuai harapannya, dia berganti haluan dengan membuka kantor konsultan hukum Dharma Bhakti Mulya, pada tahun 1996, setelah mengikuti ujian pengacara praktik di Pengadilan Tinggi Riau.
Karier politik Soeryo diawali dengan menjadi anggota DPRD Kota Batam yang mengantarkannya menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Batam tahun 2000-2004. Selain itu Soeryo juga menjadi Wakil Ketua Pengurus cabang KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gajamada), Batam, tahun 1994-2004. Dia menjabat sebagai Ketua Tim Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, tahun 2000, serta Wakil Ketua Pembentukan Provinsi Kepri. Pada tahun 2010, Soeryo mencalonkan diri Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebagai Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau periode 2010-2015 berpasangan dengan H.Muhammad Sani., dan pada tanggal 19 Agustus 2010, pasangan ini dilantik secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Tanjungpinang
- H. Ansar Ahmad SE. M.M. (55 Tahun)
Ansar Ahmad pernah menjabat sebagai Bupati Bintan dua periode 2005 -2015. Lahir di Kijang Kota, Bintan Timur, Bintan, Kepulauan Riau, 10 April 1964. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan, red) periode 17 Januari 2001 hingga 4 November 2003.
- H. Huzrin Hood S.H., M.H., M.Pd.I. (64 Tahun)
Huzrin Hood dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan aktif dalam pembentukan Provinsi Kepulauan Riau. Lahir di Sungai Ungar, Kundur, Karimun, Kepulauan Riau, 27 Oktober 1954. Pernah menjabat sebagai Bupati Kepulauan Riau (Bintan) 17 Januari 2001 hingga 4 November 2003.
Mengenyam pendidikan SDN Sungai Ungar (1968), PGA Tanjung Batu (1973), Universitas Lancang Kuning Pekan Baru, Riau.
Diantara jabatan yang pernah ia emban, diantaranya Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Riau (1987-1992), Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Riau (1992-1997), Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Riau (2000-2001), Bupati Kepulauan Riau (2001-2003)
Dalam dunia politik, Huzrin Hood punya segudang pengalaman, diantaranya simpatisan dan Kader GOLKAR di Tanjung Batu Kundur (1976), Pembantu komisaris Golkar Tanjung Balai Karimun (1980-1983), Komisaris Golkar Kecamatan Karimun (1983-1987), Ketua Bidang Kerohanian merangkap Wakil sekretaris DPD Golkar Kabupaten Kepulauan Riau (1987-1992), Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Kepulauan Riau merangkap Sekretaris FKP DPRD Kabupaten Kepulauan Riau (1992-1995), Biro Tani dan Nelayan Golkar Provinsi Riau (1998-2003), Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Kepulauan Riau (2015-sekarang)
- Ir. Ria Saptarika, M.Eng (58 Tahun)
Figur yang satu ini, mungkin yang paling dikenal kalangan netizen Kepulauan Riau. Aktif dalam akun sosial media. Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Batam ini, lahir di Indragiri Hilir, tanggal 16 September 1967. Lulusan S1 Elektronika, ISTN Jakarta dan S2 UGM, Yogyakarta ini merupakan Senator wakil Provinsi Riau periode tahun 2014 – 2019 dengan perolehan suara sebesar 122.817.
Mendapat suara terbayak pemilihan DPD RI tahun 2019, Wakil Walikota Batam Periode 2006-2011
- H. Isdianto, S.Sos., M.M.
Lahir di Tanjung Batu Kota, Kundur, Karimun, Kepulauan Riau, 3 Mei 1961. Sekarang tercatat sebagai Wakil Gubernur Kepulauan Riau periode 2018–2019. Ia adalah wakil dari Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun. Isdianto merupakan adik Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani (1942–2016).
Isdianto memulai pendidikannya di SDN 4 Sungai Ungar, Karimun (1968–1974), SMP No. III Pekanbaru (1974–1977), SMA Pembangunan Persiapan Pekanbaru (1977–1980), D3 APDN Pekanbaru (1985–1988), S1 Stisipol Raja Haji Tanjungpinang (2000–2002), S2 Universitas Dr. Soetomo (2004–2006).
Karir birokratnya dimulai sebagai Staf Kantor Pembangunan Desa Kabupaten Kepulauan Riau (1983–1991), Pjs. Manteri Pol PP (1991–1994), Kepala Kelurahan Tanjungbalai Karimun (1994–2000), Kasi Pencatatan Disduk Karimun (2000–2001), Camat Tebing Karimun (2001–2002), Kabag Umum Setda Karimun (2002–2005), Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Pemkab Karimun (2005), Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkab Karimun (2005–2006), Kepala Badan Kesbang dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Karimun (2006–2010), Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Kepri (2010–2013), Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemprov Kepri (2013–2017), Wakil Gubernur Kepulauan Riau (2018–sekarang)
- Muhammad Rudi, SE
Lebih dikenal dengan panggilan Rudi SE. Ia adalah Wali kota Batam ke-3 yang menjabat sejak 14 Maret 2016, dan mantan Wakil Wali kota Batam ke-3 yang menjabat sejak 1 Maret 2011- 1 Maret 2016 setelah Ria Saptarika.
Rudi SE pernah menjabat sebagai Kepala Samsat Kota Batam, anggota DPRD Batam, kemudian menjabat Wakil Wali kota Batam (2011-2016) dan saat ini sebagai Wali kota Batam (2016-2021).
Dalam organisasi, Rudi SE tercatat pernah memegang amanah sebagai Kepala KONI Batam,
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batam dan Sekretaris DPW Partai Nasdem Kepulauan Riau (2016-sekarang).
Siapa yang paling berpeluang menuju Kepri 1 ? (red)
Discussion about this post