Batam | beritabatam.co : Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar di Gedung marketing Centre Kantor BP Batam, Selasa (2/4/19).
Jk menginstruksikan agar pelabuhan Batam harus lebih cepat bongkar muatnya, lebih baik infrastrukturnya dan lebih murah biaya logistiknya.
“ingin menyakinkan bahwa efisiensi di pelabuhan Batu Ampar ini bias segera jalan,sehingga tidak akan lebih mahal dibandingkan dengan pelabuhan-pelabuhan yang lain dikota lain,” ujarnya ke awak media.
Lebih lanjut JK menjelaskan bahwa terdapat banyak biaya-biaya yang tidak perlu dalam pengoperasian BP Batam. Contohnya penggunaan crane dengan tipe lama (belum modern), kebersihan pelabuhan yang tidak tertata dengan baik, serta jalan masuk yang masih belum diaspal.
“boleh dibilang masih kira-kira (pelabuhan) situasi 20-30 tahun lalu. Crane-nya masih crane yang biasa saja, ganti crane yang lebih baik,” tambah JK.
Ia menambahkan bahwa di pelabuhan tersebut juga masih ada Gudang-gudang yang harus dibongkar karena tidak dipergunakan lagi. Kemudian juga ada biaya-biaya container yang masih harus diperiksa sehingga menambah mahal.
“setidak-tidaknya, tidak lebih mahal disbanding Tanjung Priuk, Harus sama, harus lebih murah disbanding dengan Tanjung Priuk,” tambah JK.
Selain itu, JK juga menyinggung tentang dualisme pengelolaan Batam yang tumpeng tindih namun lanjutnya dalam waktu dekat akan dibenahi.
“untuk lebih meyakinkan lagi bahwa dalam waktu yang singkat dualisme kepemimpinan di Batam ini akan segera kita selesaikan dengan mengangkat Pak Walikota sebagai pejabat Ex-officio daripada kepala ini,” pungkasnya.
Sebelumnya Menko Perekonomian, Darmin Nasution, melaporkan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut arahan Wapres pada 2 Februari 2019 yang menginstruksikan penurunan biaya pengiriman container (Freight-Cost) Batam-Singapore dari USD 400 menjadi sama atau lebih rendah dari freight-cost Jakarta-Singapura yaitu USD 250-280.
Sementara Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady, dalam paparannya mengungkapkan bahwa penyebab mahalnya biaya logistic Batam yang selama ini dikeluhkan para pengusaha sebenarnya bukan karena tingginya biaya angkutan laut (sea freiht).
“mahalnya logistic cost ini karena semua barang yang dikirim ke Singapura door to door. Biaya sea freight-nya sebenarnya tak tinggi, tapi handling ke terminal, biaya penumpukan, biaya standarisasinya lebih tinggi dari biaya sea freight,” kata Edy. (setwapres/red)
Discussion about this post