Internasional | beritabatam.co : Digitalisasi telah merubah gaya hidup manusia. Salah satunya dalam melakukan transaksi keuangan. Saat ini, uang digital telah mulai menunjukan eksistensi ditengah perekonomian dunia. Akankah kehadiran uang tunai akan tergeser ?
Baru baru ini, International Monetary Fund (IMF) merilis studi yang menemukan potensi hilangnya uang tunai dengan produk digital (cryptocurrency) di masa depan.
Penelitian yang dilakukan Tobias Adrian dan Tommaso Mancini-Griffoli terangkum dalam dokumen The Fintech Note berjudul The Rise of Digital Money dan dipublikasikan Senin lalu.
Hasil penelitannya memperlihatkan betapa ketatnya persaingan perusahaan teknologi dengan perbankan dan perusahaan kartu kredit.
Dikutip dari Coindesk, Rabu (17/07/19), penulis menyebutkan format uang digital semakin diminati oleh konsumen dan pembuat kebijakan.
“Uang konvensional bersaing ketat dengan uang elektronik, di mana uang tunai bisa disimpan dalam uang digital ini dengan nilai kurs yang disesuaikan,” tulisnya
Namun, peran uang digital yang sudah semakin mendominasi di masyarakat perkotaan, faktanya masih dipertanyakan stabilitasnya.
“Memang mempermudah transaksi, namun jika pelanggan menyimpan 10 euro, dia juga harus mendapat 10 euro di masa depan,” tulis peneliti.
Selain itu, makalah ini juga membahas tentang i-money yang memungkinkan pertukaran uang digital dengan uang kertas. Salah satunya mata uang kripto besutan Facebook, Libra, yang berpotensi jadi i-money baru. Sebab, Libra bisa ditukar dengan mata uang pemerintah. (Red-Lip)
Discussion about this post