
Jakarta | beritabatam.co : Saat sebagian warga larut dalam euforia perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-492 DKI Jakarta, sebagian lainnya justru menggelar deklarasi dan mempopulerkan #2022GantiGabener, Sabtu (22/6/19).
Gerakan #2022GantiGabener merupakan wujud ekspresi warga Jakarta yang tidak puas dengan kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan karena dinilai gagal membawa perubahan berarti bagi ibukota.
“Gerakan ini bukan seperti apa yang mereka gagas pada Pilkada DKI tahun 2017 lalu. Ketika itu mereka meraih kemenangan dengan melancarkan isu SARA (Suku, Agama, Ras & Antar-golongan). Gerakan kami akan mengalir bersama semangat untuk menjadikan Jakarta lebih baik lagi,” ujar Haidar Alwi selaku Inisiator #2022GantiGabener.

Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut tidak ingin warga Jakarta tertipu dengan slogan-slogan, retorika kata-kata hingga janji manis yang tak kunjung diwujudkan bahkan dengan beraninya diingkari.
Jika pada saat kampanye Anies Baswedan dengan lantang menentang proyek reklamasi, maka pada kenyataannya mantan Mendikbud itu malah menerbitkan sebanyak 932 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Pulau D hasil reklamasi.
“Dulu dia berjanji di depan para nelayan akan memanfaatkan fasilitas di proyek reklamasi untuk kepentingan publik non-komersial. Ternyata janjinya itu berbanding terbalik dengan apa yang diwujudkannya,” tutur Haidar Alwi.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kota hingga gerakan #2022GantiGabener benar-benar populer dan mengakar dalam benak warga Jakarta.
“Supaya apa? Supaya Jakarta berubah dari ‘Ga Bener’ menjadi ‘Bener’. Tentunya kami juga tidak akan melakukan demo berjilid-jilid seperti yang mereka lakukan, apalagi dengan menunggangi isu SARA, tidak demikian. Kami bergerak dengan cara-cara yang konstitusional,” ucap Haidar Alwi.
Reporter : Hamdi Putra /red
Discussion about this post