
Batam | beritabatam.co : ‘Berbagi hati kerbau’ jadi lambang kekeluargaan dan kebersamaan warga Batak dan Flores puluhan tahun silam. Lalu setelahnya, keakraban dan kerjasama selalu terjalin hingga kini. Bersama membangun dalam dinamika dan toleransi bandar dunia madani kota Batam.
Adalah Markus Mehasawu atau lebih dikenal pak Uban, mengungkapkan hasrat’nya untuk menggelar ajang kekeluargaan antara Batak dan Flores dalam tentramnya kerukunan warga Batam.
“Kita kan bersaudara, sebagaimana yang terucap bersama puluhan tahun silam dalam acara berbagi hati kerbau Batak dan Flores. Gaung ini harusnya terus menggema. Jangan sampai tergilas waktu dan terlupa,” ucap pria yang masuk Batam tahun 1988 ini kepada beritabatam.co dibilangan Nagoya Kamis siang (3/10/2019)

Ia mengakui ada noktah dalam perjalanan persaudaraan Batak dan Flores. Tapi jangan sampai menjadi provokasi. Kita punya keinginan yang sama, yakni Batam kondusif dan damai.
“Saya mengalami sendiri, dan cukup saya yang mengalami. Anak dan adek adek kita harus tau dan menjadikan apa yang terjadi sebagai pelajaran berharga,” imbuhnya mengenang.
Dan seperti saudara, mungkin ada salah paham yang mengiringi perjalanan itu, imbuhnya.
“Ini kan sejarah, Batak Flores adalah saudara. Anak anak muda kita ada yang tidak tersentuh sejarah ini. anak anak yang baru datang ini kan tidak mengerti. Mereka tidak tau. Jadi kita berkewajiban mengajak mereka mengerti sejarah ini,” ujar pria yang gemar berolahraga ini.
Pak Uban mengatakan, gesekan yang mungkin terjadi, jangan jadi berkembang. Mari bersama menahan diri. Tempatkan diri kita sebagai orang tua yang mengayomi.
“Pilihannya adalah kita diam atau kita beraksi dengan merangkul semua pihak. Dan saya memilih merangkul saudara saya itu,” ucap pria yang dianggap orang tua masyarakat Flores kota Batam ini
Pak Uban berharap keinginannya untuk duduk bersama dengan saudara antara Batak dan Flores dapat terwujud dalam waktu dekat.
“Sebagai saudara, ini akan jadi semacam reuni. Yakni berkumpul dan duduk bersama. Termasuk seluruh unsur Muspida untuk duduk bersama. Saya ingin ajang ini akan membawa pesan damai yang menyejukkan. Utamanya bagi kerukunan bersama di kota Batam yang kita cintai ini,” pesan pria asal Pulau Palue, Flores ini. (Red)
Discussion about this post