Batam | beritabatam.co : Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang jadi salah satu program yang digesa pejabat Ex Officio Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menuai kritikan dari Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk.
Jadi Rajagukguk yang menilai FTZ sebagai konsep yang paling tinggi diatas KEK / SEZ. Menurutnya, Free Trade Zone adalah pilihan tepat dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan pertumbuhan investasi.
“Ada puluhan KEK di republik ini. Tidak ada satupun yang sukses. Apakah Batam akan menyusul dari kegagalan penerapan KEK di republik ini ?,” tanya Jadi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Rabu (02/10/19).
Jadi merinci, China, Thailand, Malaysia dan negara lainnya menerapkan kebijakan percepatan pertumbuhan investasi dan pembangunan ekonomi melalui penerapan FTZ, Sebaliknya Batam rencana akan menerapkan KEK itu sama dengan kemunduran (downgrade) yang harusnya upgrade, pungkasnya.
Menurut Jadi, China mengumumkan rencana induk untuk enam zona perdagangan bebas percontohan baru (FTZ) beberapa bulan lalu, dalam langkah strategis untuk terus maju dengan reformasi dan pembukaan di era baru.
Percontohan FTZ baru akan berlokasi di enam wilayah provinsi Shandong, Jiangsu, Hebei, Yunnan dan Heilongjiang dan Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, sesuai dengan rencana yang dikeluarkan oleh Dewan Negara.
Ini akan membawa jumlah total FTZ percontohan negara itu menjadi 18, yang berfungsi sebagai pelopor reformasi negara dan membuka diri ketika mereka menguji gaya baru manajemen investasi asing, fasilitasi perdagangan dan transformasi fungsi pemerintah untuk lebih mengintegrasikan ekonomi dengan praktik internasional, jelas Jadi mengacu usaha China dalam penerapan FTZ dinegara itu. (Ben)
Discussion about this post