Penulis : HR/Direktur Batam Reseach Center
Opini | beritabatam.co : Kericuhan Pilkada Kepri 2020 sudah mulai nampak. Geliat politik tingkat tinggi dengan memborong kursi partai politik untuk melegalkan kemenangan adalah tipu daya politik tingkat tinggi.
Metode ‘hanguskan perahu’ ini merupakan bagian dari taktik agar lawan kehabisan perahu politik sehingga tidak bisa mencalonkan diri sebagai peserta pilkada.
Meskipun terselip juga gambaran kerakusan dan arogansi sekaligus kekhawatiran jika ada lawan yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi di tengah tengah masyarakat namun tidak memiliki dana untuk biaya sewa perahu.
Ambisi dan keraguan salah satu kandidat itu adalah kegelisahan tak berujung. Mentalnya bisa ditebak. Ketakutan akan kalah adalah dasarnya. Mereka tak mau berdarah darah diatas ring kontestasi dengan politik bersih ala pejuang melayu ditengah goncangan ombak.
Popularitas salah satu kandidat yang semakin menanjak menjadi ketakutan tersendiri bagi kandidat lain. Politik hanguskan perahu dengan memborong seluruh kendaraan yang akan bertarung dimedan laga adalah strategi baru yang didengungkan oleh pembisik yang haus kekuasaan.
Kita menginginkan Pilkada Kepri 2020 adalah pilkada dengan pertarungan kesatria. Pertarungan ide dan terobosan baru menjadikan Kepri sebagai Provinsi yang maju sejahtera. 4 Gubernur dalam kurun waktu yang singkat adalah preseden buruk bahwa politik ditanah melayu ini dipenuhi kericuhan yang tidak bertepi.
Kita berharap untuk calon Gubernur Kepri 2020 Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barangsiapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik.
Saya Melihat hanya ada satu diantara dua pilihan calon Gubernur Kepri yang mendekati kriteria itu. (OP)
Discussion about this post