Batam | beritabatam.co : Upaya penanganan masalah stunting di kota Batam, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. memimpin Rapat Koordinasi II Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batam, di Kantor Walikota Batam, Selasa (23/07/24).
Jefridin menyampaikan penanganan stunting telah menjadi prioritas nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Menurutnya, Batam saat ini mencatat angka stunting sebesar 16,1 persen, yang masih lebih rendah dari rata-rata nasional dan ditargetkan untuk mencapai 10,8 persen pada akhir tahun 2024 ini.
Ia menekankan bahwa pencapaian target penurunan stunting memerlukan sinergi dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, telah ditetapkan lima pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, dengan BKKBN sebagai ketua tim percepatan.
“Stunting mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan berpotensi menghambat pencapaian Indonesia yang unggul dan maju. Oleh karena itu, upaya penurunan stunting harus dimulai sejak masa prakonsepsi hingga 1000 hari pertama kehidupan,” ungkap Jefridin.
Dalam rapat ini, dibahas pula pentingnya evaluasi dan koordinasi berkelanjutan dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, termasuk pelaksanaan sembilan indikator yang harus diimplementasikan secara efektif oleh berbagai pihak. Koordinasi antar pihak terkait sangat diperlukan untuk mencapai target yang ditetapkan.
Tiga pendekatan utama dalam penanganan stunting diantaranya intervensi gizi, multi sektor dan multi pihak, serta berbasis keluarga berisiko stunting ditekankan sebagai fokus utama.
Jefridin juga menggarisbawahi perlunya evaluasi rutin dalam rapat-rapat TPPS untuk memastikan implementasi strategi yang optimal. Sebagai langkah selanjutnya, Jefridin meminta agar rapat TPPS dijadwalkan secara rutin setiap bulan. (MCB)
Discussion about this post