Batam | beritabatam.co : Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) sepakat mendeklarasikan dukungan terhadap tokoh buruh yang mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif , 20 Februari 2019 mendatang.
Deklarasi ini bertujuan agar yang duduk di legislatif merupakan tokoh buruh, dengan harapan muncul reformasi dalam kebijakan yang mendukung kepentingan buruh.
Ketua Presedium untuk SPSI Go Parlement, Pebruari Djayalamsyah bersama Sekretaris Tengku Afka Nasri mengatakan, nantinya caleg yang didukung itu yang direkomendasikan oleh SPSI.
Disebutkannya, saat ini caleg yang didukung SPSI ada 4 dimana itu terdiri dari 3 Caleg untuk Batam dan 1 untuk Caleg Provinsi Kepri.
Adapun nama-namanya :
– Daniel, SH, MH
– Saiful Badri. S, SH
– Saripiyan YAS, SH
– Imanuel Dermawan Purba, SH
Menurutnya,, dengan adanya caleg dari perwakilan buruh tentunya akan memudahkan aspirasi buruh dalam zona legislasi.
“Dengan adanya caleg yang kita dukung dapat bersentuhan langsung ke anggota. Dimana nantinya dengan sistem ini dapat mengerti kebutuhan buruh, baik itu dari UU terkait buruh maupun kesejahteraan buruh,” paparnya.
Sekretaris Tengku Afka Nasri, mengatakan, penasehat Presidium untuk SPSI Go Parlement merupakan orang-orang yang dituakan dan turut membesarkan SPSI di Batam seperti Edwin Harjono, SH dan Dra. Netty Herawati.
Wakil Ketua Umum DPP FSP LEM SPSI dan juga Sebagai Ketua DPW Gemuruh NasDem Kepri, Saiful Badri mengatakan, Batam yang merupakan kota industri atau kota pekerja.
Tapi selama ini belum pernah ada wakil pekerja yang duduk di legislatif. Dan belajar dari pengalaman yg sudah-sudah. Maka SPSI sebagai Organisasi buruh terbesar di kota Batam membentuk presidium yang akan membuat sistem kerja dan strategi pemenangan untuk tokoh-tokoh buruh yang ikut pada pileg 2019. Diantaranya dengan membentuk relawan mengikuti jaringan dan simpul-simpul buruh sesuai struktur organisasi sampai ke tingkat perusahaan.
“Saya berharap kepada partai-partai yang calegnya ada tokoh buruh, agar tidak hanya menjadikan tokoh-tokoh buruh sebagai Vote Getter. Tapi benar-benar menginginkan tokoh buruh duduk di legislatif untuk berkonstribusi dalam permasalahan ketenagakerjaan di kota Batam. Bisa mendorong menciptakan hubungan industrial yg harmonis, dinamis dan berkeadilan, sehingga Batam menjadi kota industri dengan produktifitas yang baik,”, harapnya. (Adt)
Discussion about this post