Jakarta | beritabatam.co : Sekitar dua ribu pasukan dan kepala adat se-nusantara berkumpul untuk melaksanakan pawai budaya dari Monumen Nasional (Monas) Jakarta menuju Lapangan Banteng, Sabtu (27/7/19) sore.
Adapun acara ini juga dimeriahkan oleh beragam pertunjukan kesenian seperti Palang Pintu dari Betawi, Tari Cakalele dari Alor, Reog Ponorogo, Tarian Kawasaran dari Minahasa serta Sumpah Setia Kepada Pancasila.
Melalui agenda tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia yang akhir-akhir ini mulai tergerus oleh masuknya budaya asing.
Ketua Umum Forum Kebhinekaan Indonesia yang juga tokoh nasional anti radikalisme dan intoleransi, Haidar Alwi mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, yang sepatutnya dijaga dan dilestarikan.
“Akan tetapi faktanya kekayaan yang kita miliki malah dijadikan sebagai alat pemecah-belah. Perbedaan agama, suku, ras dan adat istiadat justru dipermasalahkan. Padahal jika melihat sejarah, Indonesia berdiri bukan karena perjuangan dan pengorbanan pemeluk agama, suku dan ras tertentu. Indonesia berdiri di atas perjuangan dan pengorbanan seluruh rakyat,” ujar Haidar Alwi.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dengan jeli menyadari pola-pola perpecahan seperti yang terjadi di Timur Tengah mulai merambat dan merasuki sendi-sendi kehidupan rakyat Indonesia. Menurutnya hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan karena dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita ingatkan kembali masyarakat bahwa ini loh budaya kita, ini loh adat istiadat kita. Mau anda dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi atau Papua, kita semua bersaudara, kita adalah Indonesia. Mari kita semua bersatu, kita tangkal radikalisme dan intoleransi serta ideologi asing yang ingin mengganti Pancasila. Kalau bukan kita yang melawan, siapa lagi? Kalau bukan dari sekarang, kapan lagi? Jangan tunggu kita hancur baru kita sadar,” tutur Haidar Alwi.
Reporter : Hamdi Putra/red
Discussion about this post