
Nasional | beritabatam.co : Anggota Komisi XI DPR RI Refrizal mendesak pemerintah untuk meninjau kembali pembangunan proyek jalan tol di Tol Padang Pariaman, Bukittinggi, dan Pekanbaru, Provinsi Sumatera Barat. Ia menyebut, pembangunan jalan tol yang mangkrak tersebut ternyata disebabkan oleh rendahnya nilai pembebasan tanah yang sangat rendah, jauh dari tarif dasar Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku.
“Saya meminta kepada Pimpinan DPR RI untuk disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk memberikan ganti pembebasan lahan yang nilai tawarnya menguntungkan masyarakat. Masyarakat di daerah pemilihan saya siap memberikan lahan yang ditawar pemerintah tersebut, dengan catatan ganti untung dan bukan ganti rugi,” ujar Refrizal dalam interupsinya pada Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (04/3/2019).
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pada kesempatan yang sama menyatakan secara khusus mewakili seluruh masyarakat Sumbar, merasa sangat keberatan mengenai mahalnya tarif dasar listrik di daerah tersebut. Ia menyatakan, masyarakat Sumbar merasa keberatan apabila harus membayar tarif senilai Rp 300 ribu, yang awalnya hanya Rp 120 ribu.

“Mungkin bagi daerah-daerah lain yang kaya, kenaikan tarif listrik tersebut tidak menjadi masalah. Namun, bagi masyarakat di daerah pemilihan saya, kenaikan tarif listrik tersebut sangat memberatkan, ditambah rendahnya kualitas listrik yang sering padam,” tutur Refrizal.
Selain itu, Refrizal menyampaikan aspirasi dari hasil reses, bahwa masyarakat di Sumbar mengeluhkan tentang mahalnya tarif tiket pesawat dan harga kargo udara, yang menyebabkan banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merasa tertekan. Mahalnya kargo udara, menyebabkan penjualan UMKM menurun. (ps)
Discussion about this post