
Jakarta | beritabatam.co : Presidium Relawan Indonesia Bersatu (RIB) yang merupakan koalisi 50 organ relawan Jokowi menggelar aksi damai sebagai wujud dukungan moral dalam mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019.
Aksi damai tersebut berlangsung sejak siang hingga sore hari di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (27/6/19).
Para pemimpin organ yang tergabung dalam Relawan Indonesia Bersatu (RIB), secara bergantian menyampaikan orasi yang pada intinya mengajak rakyat Indonesia untuk tetap bersatu dan menerima apa pun putusan MK.

“Secara hukum kami para relawan 01 taat azaz dan taat aturan. Sebab Pak Kapolri, Pak Menkopolhukam dan Pak Moeldoko sudah menginstruksikan jangan ada aksi pengerahan massa di sekitaran MK hari ini. Oleh karena itu, kami tidak secara masif menurunkan seluruh anggota dan simpatisan kami yang semula direncanakan akan menurunkan puluhan ribu massa untuk aksi ke MK,” Ujar Lisman Hasibuan selaku Koordinator Nasional Presidium RIB.
Melihat banyaknya simpatisan dan relawan pendukung paslon 02 di sekitar MK hari ini, maka akhirnya RIB tetap melakukan aksi damai di Tugu Proklamasi yang hanya dihadiri oleh sejumlah pengurus.
“Kami akan pantau dan awasi perkembangan gerakan massa yang ada disekitaran MK. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan pasca putusan MK hari ini, maka kami akan siap membantu aparat TNI Polri di sekitaran MK,” tutur pria yang juga Ketua Umum Relawan Doakan Jokowi Menang (DJM) ini.
Menurut Lisman Hasibuan, aksi damai ini akan terus bertahan di lokasi sampai adanya putusan MK dan bubarnya massa pendukung 02 yang ada di sekitar MK.
“Aparat harus tegas untuk membubarkan massa yang ada di sekitaran MK, sebab ini adalah aturan dan instruksi Menkopolhukam dan Kapolri. Demi mencegah terulangnya kerusuhan seperti yang terjadi pada 22 Mei 2019 yang lalu, maka sebaiknya segera bubarkan massa di sekitaran MK sebelum pukul 18.00 WIB sore ini” ucap Lisman Hasibuan.
Sementara itu, Brigjen Pol (Purn) Parasian Simanungkalit selaku Ketua Umum DPN GEPENTA mengkhawatirkan bila konsentrasi massa dibiarkan hingga malam hari, akan dimanfaatkan dan ditunggangi oleh provokator dan kelompok radikal.
“Walaupun Prabowo-Sandi dengan BPN-nya tidak menganjurkan para pendukung dan simpatisannya turun ke jalan, tetapi kelompok lainlah yang akan melakukan perlawanan kepada pemerintahan yang sah. Kelompok ini akan datang secara sporadis tanpa terkendali hingga terjadi keruauhan,” kata Brigjen Pol Parasian Simanungkalit.
Reporter : Hamdi Putra /red
Discussion about this post