
Nasional | beritabatam.co : Mobil Esemka produksi PT. SMK yang sempat dikabarkan sebagai mobil nasional tapi kemudian diklarifikasi bukanlah mobil nasional. Mobil ini belakangan mencuri perhatian karena penyebutannya yang plek sama dengan mobil yang sempat populer saat kampanye salah satu pasangan calon presiden pada pilpres dua periode lalu.
Komponen lokal produk Esemka khususnya Pick Up Bima sempat disebut oleh Menhub Budi Karya sudah di atas 60%. Senada Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya menegaskan meski bukan mobil nasional, Esemka sepenuhnya buatan Indonesia dan dikerjakan anak bangsa.
Ini berarti, sebagai mobil yang dibuat atau dirakit di Indonesia, mobil Esemka tidak berbeda jauh jauh dengan merek-merek mobil merek Jepang, Eropa, dan China yang juga memproduksi di Indonesia, antara lain Toyota, Daihatsu, Honda, dan Wuling. Dan sama sama manfaatkan komponen buatan lokal.

Bedanya jika, Esemka diproduksi dengan komponen lokal 60 persen, Xenia-Avanza menggunakan komponen lokal 94 persen. Demikian juga mobil lainnya yang diproduksi dengan komponen lokal jauh diatas mobil Esemka.
Seperti pengakuan Direktur Marketing PT. Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra.
“Xenia-Avanza 94 persen, Terios 89 persen, Agya-Ayla 92 persen, dan Sigra-Calya 92 persen,” ucap Amelia Tjandra, seperti dikutip dari detikcom.
Pihak Esemka memang enggan buka-bukaan soal komponen lokal yang menjadi penyusun mobil pertamanya pick up Bima.
“Setinggi-tingginya untuk existing brand yang sudah sekian tahun komponen baru 85 persen, mimpi kita mendekati itu. Tapi mudah-mudahan secara signifikan bisa ter-collect poin to poin untuk mendapatkan signifikan. Kita berusaha bagaimana produksi dalam negeri menjadi sumbangsih ekonomi,” jelas Eddy.
Namun, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengatakan komponen lokal Esemka sudah lebih dari 60%. Budi Karya termasuk menteri yang hadir dalam peluncuran Esemka pekan lalu.
“Kalau saya pikir bagus ya, karena mereka ini pasti, karena ada TKDN yang banyak, lebih dari 60% TKDN-nya. Harganya kompetitif. Jadi kalau nggak salah on the road itu Rp110 juta (harga Esemka Bima),” katanya dikutip dari cnbcindonesia. (Red)
Discussion about this post