Nasional I beritabatam.co : Pidato Megawati Soekarnoputri yang sempat melontarkan guyonan soal jodoh untuk ketiga anaknya dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan pada pekan lalu, ramai mendapat tanggapan dari publik tanah air.
“Maaf ya, sekarang dari Papua ya, Papua itu hitam-hitam. Tapi maksud saya, waktu permulaan saya ke Papua, saya kok mikir,” ‘La kok aku dewean yo.’ Makanya kemarin saya bergurau dengan Pak Wimpi, kalau sama pak Wimpi dekat, kayak kopi susu. Tapi sekarang sudah banyak yang mulai blending dari Indonesia banget. Rambutnya keriting dengan Papua itu pesisirannya banyak orang pendatang, sudah berbaur,” ucap Megawati Soekarnoputri saat itu.
Guyonan yang menurut sebagian masyarakat, terasa sensitif dan tidak peka terhadap semangat keberagaman Indonesia.
Pendiri Rumpun Melanesia Bersatu Kota Batam, Moody Arnold Timisela sampaikan tanggapan senada. Menurut pria yang akrab disapa Ketua Modi itu, pernyataan Megawati Soekarnoputri itu menyayat hati masyarakat Melanesia.
Ketua Modi sangat menyayangkan pernyataan Megawati Soekarnoputri. Ia mengatakan menghargai dan menghormati Bu Megawati, tapi Moody A Timisela menegaskan kekecewaannya terhadap pernyataan mantan Presiden RI itu.
“Walaupun sifatnya candaan, tapi bisa mengarah ke rasis. Pernyataan itu menyayat hati warga Melanesia,” ucapnya melalui sambungan telepon kepada beritabatam (25/06/22).
Pria yang juga Pengawas Media Digital Kepulauan Riau (MD Kepri) itu menyesalkan pernyataan Megawati yang menurutnya tidak mencerminkan semangat kebhinekaan rakyat Indonesia.
Ketua Modi menyampaikan harapannya agar Bu Megawati dapat menyampaikan permintaan maaf khususnya kepada masyarakat Papua atau warga Melanesia pada umumnya.
“Kita harapkan ada permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Papua. Selaku masyarakat Melanesia kita merasa kecewa dengan pernyataan seperti itu. Karena orang Melanesia itu memang memiliki rambut keriting, kulit hitam dan seterusnya,” pungkas Moody A Timisela.
Disisi lain ketua Modi berharap tidak ada pihak yang mempolitisir pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.
“Kita tidak mau pernyataan Bu Mega jadi dipolitisir pihak tertentu,” harapnya.
Guyonan pilah pilih calon menantu ala Megawati Soekarnoputri itu. Sebelumnya juga mendapat tanggapan sejumlah selebritas tanah air dari tanah Papua.
Salah satunya, Arie Kriting. Ia menanggapi ungkapan Megawati Soekarnoputri yang menurutnya mencerminkan perasaan sebagai ras superior yang masih dipelihara.
“Kalau mau mewujudkan Bhineka Tunggal Ika ya harus dengan beragam. Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain. Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso? Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih diperlihara,” Cuit komika asal Papua itu. (***)
Discussion about this post