beritabatam.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Kepri
    • Batam
  • Internasional
  • Nasional
  • Viral
  • Hukrim
  • Figur
  • Olahraga
  • Opinion
PRICING
SUBSCRIBE
  • Home
  • Kepri
    • Batam
  • Internasional
  • Nasional
  • Viral
  • Hukrim
  • Figur
  • Olahraga
  • Opinion
No Result
View All Result
beritabatam.co
No Result
View All Result
Home Nasional

FKUB Jaktim Adakan Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Mahasiswa

Berita Batam by Berita Batam
Januari 17, 2023
0
FKUB Jaktim Adakan Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, di Kantor FKUB Jakarta Timur, Kantor Walikota Jakarta Timur, Gedung D Lt 7 Jakarta Timur, DKI Jakarta
(16/01/23)
Foto: FKUB Jakarta Timur

FKUB Jaktim Adakan Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, di Kantor FKUB Jakarta Timur, Kantor Walikota Jakarta Timur, Gedung D Lt 7 Jakarta Timur, DKI Jakarta (16/01/23) Foto: FKUB Jakarta Timur

Jakarta I beritabatam.co : Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Administrasi Jakarta Timur mengadakan acara Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta, Senin, (16/01/23), bertempat di kantor Sekretariat FKUB Kota Administrasi Jakarta Timur, Gedung D lt 7, Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur.

Dalam dialog bertindak sebagai host, KH. Zainuri HZ, Wakil Ketua FKUB Kota Administrasi Jakarta Timur. Dan narasumber adalah KH. Ma’arif Fuadi, MA, Ketua FKUB Kota Administrasi Jakarta Timur dan perwakilan dari agama Islam, Pdt. Hosea Sudarna, S.th Ketua PGI Kota Jakarta Timur, perwakilan dari agama Protestan, Fransiskus Dwikoco, Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Jakarta, perwakilan dari agama Katolik, I Ketut Wartika, Ketua PHDI Jakarta Timur, perwakilan agama Hindu, dan Alvin Septian Virdya, dari Matakin, perwakilan agama Konghucu. Sementara dari mahasiswa, hadir Reza Ashori, M Irham B dan Fatih Fauziyyah, ketiganya mahasiswa program studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Timur.

RELATED POSTS

KAI Logistik Kelola Lebih dari 11,2 Juta Ton Barang Pada Semester I 2025

WSBP Selesaikan Produksi untuk Proyek Penggantian Jembatan Sei Tayap I dan IV di Kalimantan Tengah

Gowes Santai BP Batam–Polda Kepri, Pererat Silaturahmi dan Wujudkan Batam Sehat

Hadiri Kongres 1 GEKRAFS 2025, BP Batam: Semoga Dapat Membawa Kemajuan Ekonomi Kreatif bagi Indonesia dan Batam

Menjawab pertanyaan bagaimana mewujudkan sikap tolerasi terhadap agama lain supaya tidak terjadi perpecahan antar agama? KH. Ma’arif, MA menjawab, sikap dalam toleransi beragama itu adalah menghargai perbedaan yang ada. Masing masing agama tentu memiliki kebenaran masing-masing. Toleransi beragama tidak menuntut dari kita semua menjadi sama, baru kita bersedia saling menerima. Toleransi beragama yang sebenarnya adalah menerima dan mengakui keberadaan pemeluk agama yang berlainan dengan kita. Menghormati dan menghargai terhadap identitas masing-masing agama yang tidak sama. Toleransi berarti bahwa meskipun saya tidak membenarkan dan mengikuti keyakinan dan kepercayaan anda, namun saya sepenuhnya menerima anda dan bersedia bekerja sama dengan anda.

Toleransi terhadap agama lain itu tidak dengan harus berkeyakinan bahwa semua agama sama, semua agama benar. Karena faktanya semua agama tidak sama dan masing-masing memiliki kebenaran sendiri sesuai yang diyakininya. Sikap yang tepat adalah mengakui ketidaksamaan itu dan menghormatinya. Kita menghargai perbedaan itu, tanpa kita harus ikut dalam perbedaan itu.

“Perbedaan itu diciptakan Tuhan, seandainya Tuhan mau menciptakan agama itu satu saja. Pasti Tuhan bisa. Tetapi ternyata berdasarkan kehendak Nya, Tuhan menciptakan agama yang berbeda-beda. Nah dengan memahami bahwa perbedaan itu diciptakan Tuhan, maka orang harus menghargai perbedaan itu karena perbedaan itu kemauan Tuhan, perbedaan itu kehendak tuhan. Jika kita memaksa semua orang harus sama dengan kita maka itu berarti kita mengingkari kehendak Tuhan,” ujarnya.

Fransiskus Dwikoco, perwakilan agama Katolik ikut memberikan penjelasan bahwa istilah mayoritas dan minoritas lebih baik tidak digunakan.

“Kami memang tidak memakai istilah mayoritas dan minoritas. Negara kita ini adalah negara hukum, sama dalam pandangan hukum. Bahwa kita memiliki 4 pilar kebangsaan. Dan Bhineka Tunggal Ika ini yang menyatukan kita,” ucapnya.

Demikian juga dengan I Ketut Wartika, mewakili agama hindu menambahkan, bahwa kita semua bersaudara.

“Kami tidak mengenal istilah mayoritas dan minoritas, karena dalam agama kami dikenal Vasudhaiva Kutumbakam. Bahwa kita semua di dunia ini bersaudara, satu keluarga tunggal tanpa membedakan agama, suku, bahasa, bangsa, budaya, tradisi, warna kulit. Semua manusia atau mahluk hidup memiliki esensi yang sama dan berasal dari sumber yang sama. Kita semua bersaudara, kita semua ciptaan tuhan, kita sama. Bahwa keindahan, keanekaragaman itulah yang menciptakan keindahan,” pungkas Ketua PHDI Jakarta Timur ini.

Alvin Septian Virdya yang mewakili agama Konghucu menjawab, bahwa dalam agama Konghucu dikenal ayat bahwa empat penjuru lautan semua umat bersaudara.

“Mau agama apapun kita adalah saudara. Perihal minoritas dan mayoritas kita kesampingkan dulu. Apa yang diri sendiri tidak inginkan, maka jangan lakukan kepada orang lain,” pungkas Alvin.

Lalu dalam menanggapi kelompok yang cenderung sangat fanatik dengan landasan dan ideologi dalam agama yang bisa membuat keresahan ditengah masyarakat, KH. Ma’arif, MA, menjelaskan bahwa agama itu tidak kaku, agama dapat dijalankan tanpa membuat orang menjadi rugi.

“Secara umum ajaran agama itu mengajarkan kebaikan dan kasih sayang. Tugas kita bersama untuk mengedukasi ajaran agama sesuai ajaran masing-masing. Karena dalam prakteknya ada pemahaman yang tidak sesuai dengan ajaran yang sebenarnya. Kalau dalam islam bisa saja tidak sesuai dengan ajaran Alqur’an maupun Rasulullah SAW. Dan kalau tindakan sudah merugikan, maka pemerintah tidak boleh tinggal diam. Tidak boleh memberikan kelompok kelompok seperti ini untuk eksis. Sikap intoleransi yang mengajak tindakan teror atau makar, maka pemerintah harus bertindak tegas,” paparnya.

Pada pertanyaan lain, menanggapi penutupan akses jalan yang digunakan untuk kepentingan acara keagamaan, Fransiskus Dwikoco memberikan pandangan, kalau acara keagamaan tentu kami mendukung. Tapi tentu ada koordinasi. Misalnya apakah ada jalan alternatif. Kita mendukung dan mengerti.

I Ketut Wartika menambahkan, dari kami tidak pernah merasa keberatan. Karena memang umat lain tengah menjalankan ibadahnya.

“Tentunya panitia melakukan koordinasi terlebih dahulu. Memang kadang kadang ada arogansi, tapi itu tentu oknum saja. Intinya kami mendukung terkait dengan acara keagamaan,” sebutnya.
Pdt Hosea Sudarna, mengatakan cukup bisa memahami kondisi seperti itu.

“Karena tidak semua tempat ibadah dapat menampung untuk acara acara tertentu. Koordinasi yang perlu dikelola, tidak harus muncul dari teman teman muslim. Tapi tentu baik juga bila ada koordinasi dari teman teman muslim. Sama sama kita mengerti dan mendukung membangun pemeliharaan kerukunan kita bersama,” jelasnya.

FKUB Jaktim Adakan Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, di Kantor FKUB Jakarta Timur, Kantor Walikota Jakarta Timur, Gedung D Lt 7 Jakarta Timur, DKI Jakarta
(16/01/23)
Foto: FKUB Jakarta Timur

Dan KH. Ma’arif, MA menjelaskan bahwa penutupan akses jalan yang digunakan untuk kepentingan acara keagamaan atau kegiatan bersifat pribadi seperti untuk pesta perkawinan, kematian, atau kegiatan lainnya dibolehkan. Jalan yang dimaksud di sini mencakup jalan kota, kabupaten, maupun jalan desa.

“Ada Peraturan Kapolri nomor 10 tahun 2012 tentang pengaturan lalu lintas dalam keadaan tertentu dan penggunaan jalan selain kegiatan lalu lintas. Selain itu juga diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (PP 43/1993). Dalam peraturan tersebut di jelaskan penggunaan jalan untuk kegiatan selain lalu lintas harus mendapatkan izin dari kepolisian dan pemerintah setempat. Bahkan ketika penggunaan jalan ini sampai menutup ruas jalan, pejabat yang berwenang juga dapat memberikan izin agar menempatkan petugasnya untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas”, jelasnya.

Dan pertanyaan terakhir dari mahasiswa Unindra mengenai kasus bom bunuh diri mengatasnamakan agama?. Dengan tegas KH. Ma’arif, MA menjawab, hal tersebut jelas adalah kesalahan.

“Kalau ada orang yang melakukan bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama, sudah pasti tidak benar. Karena tidak ada agama yang mengajarkan bom bunuh diri dan mencelakakan orang. Itu terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan ajaran agamanya. Ini sudah pasti tidak benar,” tegasnya.

Demikian juga dengan Fransiskus Dwikoco, yang menyebut hal tersebut pasti tindakan oknum.

“Orang seperti inilah yang salah, ini adalah oknum. Ini yang salah pasti orangnya bukan ajaran agamanya,” sebutnya.

Pdt. Hosea Sudarna, S.th juga menyatakan bahwa, ini sudah pasti tidak benar.

”Ini memang perlu ditolong, perlu diluruskan pemahamannya. Hidup ini kan bukan kita yang punya, tuhan yang memberikan kehidupan. Jelas ini adalah salah. Dimana letaknya mengasihi diri sendiri,” pungkasnya.

I Ketut Wartika mengatakan agama itu tidak perlu dimoderasikan, karena agama sudah moderat. Yang perlu di moderasi cara kita melaksanakan agama itu sendiri.

“Kita ini negara besar, sumber alam kita banyak, hanya kemampuan kita yang belum maksimal. Kita harus hati-hati, banyak negara yang mengincar kita dengan cara memecah belah kita. Ini yang harus kita sadari. Persatuan kita mau dihancurkan. Kita harus menjaga NKRI” pesan I Ketut Wartika.

Dan terakhir, Alvin Septian Virdya menjelaskan bahwa semua agama itu mengajarkan hal hal yang baik. Tapi kalau pikiran kita tersesat, maka bisa berbuat sesuatu yang salah.

“Maka seorang kungchu selalu damai dalam menerima firman, sedangkan orang yang rendah budi melakukan perbuatan sesat untuk memuaskan nafsunya sendiri. Bisa dibilang orang yang melakukan bom bunuh diri, adalah egois dan merugikan orang lain, Sebagai orang beragama, kita harus bisa menerima firman. Tapi bukan untuk memuaskan ego sendiri,” pungkasnya. [***]

ShareTweetSend

Related Posts

Ketua FKUB Jakarta TImur, KH. Ma'arif, MA Saat memberikan sambutan dalam Silaturahim Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Tingkat Kota Adminstrasi Jakarta Timur, (10/05/23).
Foto: FKUB Jaktim
Batam

Ketua FKUB Kota Jakarta Timur: Silaturahim Memberi Kontribusi Terciptanya kedamaian dan Keharmonisan Masyarakat

Mei 10, 2023
FKUB Jakarta Timur Hadiri Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Halalbihalal FKKS Jakarta Timur
Foto: Istimewa
Nasional

FKUB Jakarta Timur Hadiri Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Halalbihalal FKKS Jakarta Timur

Mei 10, 2023
Foto: FKUB Jaktim
Nasional

FKUB Jakarta Timur Dampingi FKUB DKI Jakarta Verifikasi Lapangan Pembangunan GPIB Kharis Pulo Gebang

Januari 13, 2023
Foto: JIC
Nasional

Dorong Kreativitas, JIC Gelar Youth Islamic Digital Fest Awal Desember Mendatang

November 26, 2022
Foto: MUI DKI Jakarta
Nasional

MUI DKI Jakarta, Kembali Gelar Jifest ke-2 di Setu Babakan Betawi

November 13, 2022
Foto: MCB
Batam

Wagub Marlin Sebut Kerukunan Sebagai Salah Satu Modal Pembangunan

Oktober 4, 2022

Discussion about this post

https://batamsatudata.bpbatam.go.id/en/account/login https://batamsatudata.bpbatam.go.id/en/account/login https://batamsatudata.bpbatam.go.id/en/account/login
https://beritabatam.co/wp-content/uploads/2023/09/Video-Legam-Indonesia.mp4

Popular Stories

  • Foto:MCB

    Marlin: Kita Harus Solid dan Memperkuat Peran Wanita Dalam Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WSBP Selesaikan Produksi untuk Proyek Penggantian Jembatan Sei Tayap I dan IV di Kalimantan Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pagu Anggaran BP Batam Tahun 2023 Capai 2 Triliun Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Terbaru

KAI Logistik Kelola Lebih dari 11,2 Juta Ton Barang Pada Semester I 2025

KAI Logistik Kelola Lebih dari 11,2 Juta Ton Barang Pada Semester I 2025

Juli 22, 2025
PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) terus memperluas jangkauan suplai produknya ke berbagai wilayah Indonesia. Kali ini, WSBP tengah menyelesaikan produksi untuk proyek Penggantian Jembatan Sei Tayap I dan IV di Kalimantan Tengah yang dikerjakan oleh PT Bukit Telawi – PT Sasana Sahabat Kompak Jaya, KSO, Juli 2025
Foto: Istimewa

WSBP Selesaikan Produksi untuk Proyek Penggantian Jembatan Sei Tayap I dan IV di Kalimantan Tengah

Juli 21, 2025
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, mengikuti kegiatan Gowes Santai bersama Polda Kepri, Minggu (20/07/25)
Foto: BP Batam

Gowes Santai BP Batam–Polda Kepri, Pererat Silaturahmi dan Wujudkan Batam Sehat

Juli 21, 2025
Anggota/Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Alexander Zulkarnain hadir mewakili Kepala BP Batam, Amsakar Achmad dalam gelaran Kongres 1 Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) 2025 pada Sabtu (19/07/25)
Foto: BP Batam

Hadiri Kongres 1 GEKRAFS 2025, BP Batam: Semoga Dapat Membawa Kemajuan Ekonomi Kreatif bagi Indonesia dan Batam

Juli 20, 2025
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Pelindo Terminal Petikemas Kupang pada Selasa, (15/07/25)
Foto: Humas

Perkuat Ketahanan Pangan, Sinergi TPID NTT Sidak di Pelindo Terminal Petikemas Kupang

Juli 17, 2025
Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    
beritabatam.co

www.beritabatam.co portal media online berbasis di kota Batam Kepulauan Riau, Indonesia  Bacalah…Cerdas

INFORMASI

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

FOLLOW US

Facebook Twitter Instagram

© 2022 BERITABATAM.CO - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Subscription
  • Category
  • World
  • Opinion
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2022 BERITABATAM.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In