
Batam | beritabatam.co | PT Adhya Tirta Batam (ATB) angkat bicara terkait tidak lolosnya perusahaan itu dalam prakualifikasi lelang kerjasama pengoperasian dan pemeliharaan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam beberapa waktu lalu.
Menurut Head of Corporate Secretary ATB Maria Jacobus, ATB telah meluruskan pemahaman yang salah terhadap salah satu materi yang menjadi alasan perusahaan tidak lolos dalam prakualifikasi. Hal itu telah disampaikan lewat sanggahan yang dikirim melalui surat elektronik pada Kamis (19/08/21), dan berkas fisik yang diantar langsung pada Jumat (20/08/21) lalu.
“ATB telah meluruskan melalui sanggahan dan panitia lelang telah menerima sanggahan tersebut,” ujar Maria, Senin (30/08/21).

Tapi Maria tidak dapat merinci lebih dalam mengenai materi yang dimaksud. Menurutnya, ATB telah menandatangani pakta integritas, sehingga tak dapat memaparkan lebih dalam mengenai materi tersebut.
“Silahkan ditanya BP Batam saja untuk lebih jelasnya,” jelas Maria.
Prakualifikasi sebenarnya bukan proses yang rumit, karena pada dasarnya adalah proses untuk mendapatkan peserta yang layak dan pantas untuk mengikuti suatu lelang. Bagian ini seharusnya dapat dilakukan tanpa kendala berarti, apalagi harus sampai diulang atau dianggap gagal.
Namun seperti diketahui, panitia lelang kerjasama operasi dan pemeliharaan SPAM Batam telah mengeluarkan pengumuman prakualifikasi gagal. Panitia lelang akan mengulang proses prakualifikasi dan akan mengumumkannya dalam waktu dekat. Padahal pada prinsipnya panitia lelang telah menerima dan membenarkan sanggahan ATB. Sehingga bila prakualifikasi tidak dibatalkan, maka ATB dipastikan dapat ikut sebagai peserta lelang.
“Kenapa prakualifikasi yang notabene hanya untuk mencari peserta ini bisa sampai diulang atau dianggap gagal? Kecuali tidak ada peserta yang lolos, maka prakualifikasi bisa diulang,” pungkasnya. (MIB)
Discussion about this post