Batam | beritabatam.co : Sidang perkara bos money changer, Paulus Amat Tantoso terdakwa penganiayaan warga negara asing bernama Celvin dilanjutkan untuk pembuktian berikutnya.
baca juga : Aksi Koboi, Hotel Kuning, Hingga Tahanan Rumah, Berikut 5 Fakta Seputar Paulus Amat Tantoso
Sebagaimana disebutkan dalam Putusan Sela yang dibacakan Ketua Majelis Hakim Yona Lamerosaa Ketaren, didampingi Hakim anggota Dwi Nuramanu, Taufik Abdul Halim Nainggolan Kamis (29/08/19), di Pengadilan Negeri Batam, Batam Center.
baca juga : Jadi Terdakwa Ala Amat Tantoso, Hadiri Sidang Dengan Stelan Baju Putih
Ketua Hakim Majelis meminta Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang berikutnya untuk dapat menghadirkan saksi dalam pembuktikan dakwaan JPU sebelumnya.
“Saksi yang akan dihadirkan untuk pembuktian ada 8 saksi, dan untuk pertama kalinya Jaksa Penuntut umum akan menghadirkan saksi korban terdahulu di dalam persidangan,” ucap JPU.
JPU mengatakan, untuk menghadirkan saksi korban memerlukan waktu selama satu minggu karena saksi adalah warga negara Malaysia. Harus ada koordinasi dengan Kedutaan Besar Malaysia.
Dengan waktu yang sudah ditentukan untuk menghadirkan saksi korban sidang berikutnya dalam pemeriksaan saksi korban sidang ditunda Kamis depan ucap Ketua Majelis Hakim Yona.
“Sidang Kamis depan tanggal 5 September 2019 ya, untuk pemeriksaan saksi korban” ucap Ketua Majelis Hakim Yona Kepada Jaksa Rumondang.
Paulus Amat Tantoso yang hadir dalam persidangan, masih terlihat dengan pakaian non seragam tahanan. Tangannya pun terbebas dari borgol. Dan masih berstatus tahanan rumah. Status tahanan rumah Paulus Amat Tantoso ini baru saja diperpanjang pertanggal 01 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Batam. Masa tahanan rumah pemilik hotel Vanilla ini berakhir 31 Agustus 2019. Status ini pula yang sempat menjadi keberatan korban Celvin,
Dalam kronologi kejadian yang tertuang dalam dakwaan JPU. Keterangan saksi korban melihat terdakwa menghujamkan pisau ke arah saudara saksi korban, oleh saksi Antonius Als Anton dan saksi Cie Eng yang merupakan istri terdakwa.
Cie Eng disebutkan sempat menahan terdakwa untuk tidak menghujamkan pisau kepada saksi korban, akan tetapi terdakwa tidak berhasil dihentikan dan terdakwa berhasil menusuk pinggang sebelah kiri saksi korban dengan menggunakan pisau yang dipegang oleh terdakwa dan mengakibatkan saksi korban mengalami luka robek.
Sesuai visum et repertum Nomor :23/RSE-BTM KOTA/Visum/IV/2019 tanggal 15 April 2019 yang dibuat dan ditandatangani mengingat sumpah jabatan oleh dr. Yolanda pada Rumah Sakit Santa Elisabet Batam.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Paulus Amat Tantoso didakwa dengan ancaman pidana kurungan satu tahun penjara, sebagaimana dimaksud Pasal 355 Ayat (1) KUHP atau Pasal 353 Ayat (2) KUHP, subsidair Pasal 351 Ayat (2) KUHP Pasal 351 Ayat (1) KUHP dengan ancaman 32 bulan kurungan. (Ben)
Discussion about this post