Batam | beritabatam.co : Perkara penganiayaan yang menyeret pengusaha Paulus Amat Tantoso jadi pesakitan, kembali digelar di ruang sidang Pengadilan Negeri Batam, Selasa, (13/08/19).
baca juga : Aksi Koboi, Hotel Kuning, Hingga Tahanan Rumah, Berikut 5 Fakta Seputar Paulus Amat Tantoso
Persis seperti persidangan pertama, kasus yang ditangani Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rumondang Manurung, SH ini digelar berbeda waktu dengan jadwal sidang di laman SIPP Pengadilan Negeri (PN) Batam.
Jika disidang perdana, persidangan kasus penganiayaan dengan korban Celvin itu maju lebih awal di pukul 08:30 Wib. Disidang kedua, yang terjadwal hari Selasa (13/08/19), tercantum di SIPP PN Batam, digelar pukul 10:00 Wib, lalu tiba tiba maju lebih pagi pada pukul 08:00 Wib.
Mungkin untuk pertama kalinya, persidangan maju lebih awal dari jadwal semestinya terjadi di PN Batam.
“Biasanya malah molor. Ini kasus perkara penganiayaan Amat Tantoso rada istimewa ini,” ucap salah seorang pewarta yang kesal terlewat mengikuti persidangan pengusaha pemilik hotel kuning tersebut.
Rasa ‘spesial’ perkara yang menjerat Amat Tantoso ini, tak hanya terjadi pada jadwal persidangan yang selalu digelar lebih awal dari jadwal semestinya. Tapi juga pada status terdakwa yang mendapat status tahanan rumah.
Apa alasan persidangan perkara penganiayaan dengan terdakwa Amat Tantoso selalu digelar lebih awal dari jadwal semestinya ?
Hingga berita ini dirilis, Humas PN Batam dan Kejari Batam belum dapat dikonfirmasi.
Untuk diketahui dari beberapa kasus penganiayaan yang ditangani Kejaksaan Negeri Batam, dan dengan JPU yang berbeda beda. Semuanya kompak menahan terdakwa dalam rumah tahanan. Berbeda dengan perkara yang didakwa JPU Rumondang Manurung SH, yang cukup toleran memberikan status tahanan rumah pada pengusaha yang sempat viral dengan aksi koboy nya tersebut.
Persidangan dengan terdakwa Amat Tantoso hari ini, berdasarkan informasi SIPP PN Batam mengagendakan pembacaan eksepsi dari terdakwa.
Dalam dakwaan JPU, terdakwa Paulus Amat Tantoso diancam pidana sebagaimana dimaksud Pasal 355 Ayat (1) KUHP atau diancam pidana sebagaimana dimaksud Pasal 353 Ayat (2) KUHP atau diancam pidana sebagaimana dimaksud Pasal 351 Ayat (1) KUHP. (Ben)
Discussion about this post