
Batam | beritabatam.co : Ada dua hal yang datangnya tak pernah diketahui, malaikat maut dan tukang parkir. Perumpamaan ini tentu sangat berlebihan. tapi itulah yang terkadang terjadi dan harus dihadapi pengguna parkir.
Tak jarang pula, ongkos parkir lebih mahal dari jajanan yang hendak kita beli di warung. Tapi itulah kenyataan yang banyak dikeluhkan pengguna parkir, khususnya parkir liar.
Ranperda terkait penyelenggaraan dan retribusi parkir sebenarnya telah cukup untuk melindungi hak hak konsumen pengguna parkir. Tapi dilapangan masih ada saja yang membandel dan tak menggubris aturan yang sudah ditetapkan.

Adi seorang pengendara motor merasa kesal dengan tukang parkir yang berada di wilayah Rempang Printing di dekat Hotel Harmoni One.
“Gimana saya tidak kesal, tidak sampai satu menit saya parkir sudah dimintai uang parkiran,” ujarnya, Selasa (19/02/19).
Diungkapkannya, dirinya tidak permasalahkan uang parkiran yang hanya Rp 1000, tetapi pada saat dirinya parkir tukang parkirnya enak-enakan duduk dan mengobrol saja. Tetapi saat saat akan pergi baru sibuk mintai uang parkir.
“Sudah itu tidak ada dikasih karcis parkir pula tuh,” ucapnya dengan nada kesal.
Selain itu, ia tidak tahu apakah itu tukang parkir resmi atau tidak, pemerintah harus bertindak dengan hal-hal ini agar pemakai parkiran merasa puas juga.
“Tidak meminta uang parkiran saja tetapi pelayanan juga harus ditingkatkan,” sebutnya. (Rev)
Discussion about this post