
Batam | beritabatam.co : Ada yang berbeda dan menjadi pertanyaan warga Batam yang melintas di seputar komplek Nagoya Newton kota Batam.
Jika biasanya ruko tempat usaha menempatkan nama toko atau usaha di spanduk untuk mempromosikan toko atau usahanya. Yang satu ini cukup berbeda. Ruko yang satu ini bertuliskan spanduk menolak segala bentuk radikalisme, cinta damai, tingkatkan persatuan kesatuan dalam menjaga keamanan lingkungan.
Namun yang menjadi perhatian masyarakat ketika melintas deretan ruko. Karena spanduk itu mengatasnamakan warga binaan Nagoya Newton.

Iya, tertulis warga binaan Nagoya Newton. Secara umum pemahaman publik, warga binaan biasanya lekat dengan warga yang dibina di lembaga pemasyarakatan.
“Kok ada warga binaan Nagoya Newton, setahu saya warga binaan itu di lembaga permasyarakatan. Ini kok ada warga binaan Nagoya Newton ucap seorang warga dengan heran.
Warga sekitar mengaku, biasanya ruko yang tampil beda dengan spanduk unik itu merupakan panti pijat. Namun sedari pagi ini terlihat tutup. Selasa, 19 Februari 2019.
“Siang mungkin baru buka mas nih, massagenya informasinya pemiliknya orang asal negara Malaysia,” sebut salah satu warga.
Sementara itu Ketua RW 08 Nagoya Newton, Alfred Amung yang di temui wartawan mengatakan, tempat dari awal kami sudah tegur bahkan sudah mendatangi tempat itu.
Dengan lokasinya di daerah newton dengan memasang mengatasnamakan warga binaan pernah dipertanyakan namun pemilik tidak pernah memberikan jawaban tentang maksud dengan mengatasnamakan warga binaan ucap Alfred Amung
Dari awal kami sudah menegur tempat itu untuk segera mencopot spanduk yang terpampang dilantai 2 panti pijat itu namun sampai sekarang tidak di dilakukan oleh pemiliknya ujar Pria asal Flores ini.
“Warga sini gak ada yang gila dan tidak ada bermasalah jadi tidak perlu di bina,” ujar Alfred kepada wartawan
Spanduk dengan mengatasnamakan warga binaan Nagoya Newton ini Sudah satu tahun terpasang di ruko yang beraktivitas panti pijat itu.
“Ntah warga yang mana di maksud dengan spanduk itu,” ungkap Alfred.
“Pernah saya pertanyakan dan saya minta copot spanduk itu kata pemiliknya nanti dicopot namun hingga sekarang tidak dicopot juga spanduk itu,” terang Alfred.
Dari mana itu bisa mengatasnamkan warga binaan nagoya newton sementara mereka tidak pernah melapor sejak pertama kali masuk disini jelas Alfred.
“Tiba tiba saja lokasi panti pijat itu mengatasnamakan warga binaan Nagoya Newton. Maksud dan tujuan dengan mengatasnamakan hingga kini belum tahu maksud tujuan spanduk itu,” tutup Alfred.
Sementara itu pemilik lokasi panti pijat ini belum dapat di konfirmasi terkait tulisan warga binaan yang terpampang diatas rukonya yang tepat terpasang di lantai 2 ruko itu. (Ben)
Discussion about this post