Viral | beritabatam.co : Masihkah ada yang sedang mencari jodoh? bila jawabannya iya, jangan bingung lagi. Datang saja ke kota Batam. Bisa dipastikan kamu akan berjumpa dengan Jodoh. Tapi tentunya bukan jodoh yang berarti pasangan atau belaian jiwa yang bisa kamu boyong ke pernikahan.
Jodoh di kota Batam ini, tak lain adalah nama satu kawasan yang berdampingan langsung dengan Nagoya, salah satu kawasan bisnis di Batam. Jodoh sendiri merupakan nama sungai yang membelah kawasan yang terkenal dengan pasar barang second asal Singapura.
Dalam satu sumber disebutkan penyebutan nama sungai Jodoh bermula dari sebuah kisah tentang seorang gadis yatim piatu zaman dahulu. Disebutkan pada suatu desa di pedalaman Pulau Batam, gadis ini bernama Mah Bongsu. Mah Bongsu merupakan pembantu rumah tangga dari seorang wanita. Wanita itu bernama Mak Piah. Mak Piah juga memiliki seorang anak gadis yang bernama Siti Mayang. Suatu ketika Mah Bongsu pergi ke sebuah sungai untuk mencuci pakaian. Disana ia bersua dengan seekor ular. Dan yang mengherankan tersebut tidak ganas. Ia berenang kesana kemari menunjukkan luka di punggungnya. Karena merasa iba dan kasihan kepada ular tersebut. Oleh Mah Bongsu, ular tersebut dibawa pulang ke rumah untuk diobati.
Dan dalam sekejap, Mah Bongsu menjadi kaya raya. Kekayaan Mah Bongsu turut membuat majikannya Mak Piah iri dan dengki.
Mah Bongsu kini terkenal sebagai orang kaya yang dermawan. Tak segan mengulurkan bantuan bagi warga desa yang membutuhkan. Dalam perawatan Mah Bongsu, ular tumbuh sehat dan besar. Dan seperti ular pada umumnya, ular tersebut juga mengalami pergantian kulit. Kulit luar yang mengelupas sedikit demi sedikit dikumpulkan oleh Mah Bongsu. Kulit ular itu kemudian Mah Bongsu bakar. Lalu hal ajaib pun terjadi, munculah asap besar. Bila asap mengarah ke negeri Singapura, secara tiba tiba muncul emas dan berlian. Lalu jika asap mengarah ke negeri Jepang, muncullah alat kebutuhan sehari-hari. Dan bila asap mengarah ke Bandar Lampung, kali ini yang muncul kain dalam jumlah banyak.
Keajaiban lain, ternyata ular Mah Bongsu bisa berbicara layaknya manusia. Sang ular menyampaikan keinginannya untuk membalas budi kepada Mah Bongsu yang telah menyelamatkan dan merawatnya.
Hanya dengan menanggalkan kulitnya, sang ular itu kemudian menjelma menjadi pemuda tampan. Dan menyatakan keinginannya untuk melamar Mah Bongsu. Sementara kulit ular tersebut berubah menjadi sebuah gedung nan megah yang terletak di depan pondok Mah Bongsu. Tempat itu dikenal dengan nama “Tiban”, berasal dari kata ketiban yang berarti kejatuhan keberuntungan atau mendapat kebahagiaan.
Dan akhirnya, Mah Bongsu menerima pinangan pemuda tampan tersebut. Dan berdasarkan legenda, konon sungai yang menjadi tempat pertemuan Mah Bongsu dengan ular sakti yang kemudian berubah menjadi pemuda tampan itu dipercaya sebagai tempat jodoh. Hingga kini, sungai tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama “Sungai Jodoh”. (Berbagai Sumber)
Discussion about this post