Viral | beritabatam.co : Pengaruh konten YouTube semakin menunjukan eksistensisnya. Konten yang muncul di YouTube tak jarang menjadi viral dan diperbincangkan publik. Kasus terbaru yang berakhir diranah hukum, sebut saja kasus ‘ikan asin’ dan review tulisan tangan menu Garuda Airlines.
Profesi sebagai konten creator semakin diminati, utamanya dikalangan anak muda saat ini. lalu seperti sebenarnya aturan dalam memposting konten konten di kanal YouTube. Apakah memang memiliki aturan lebih ‘longgar’ dibanding TV. Ataukah atas nama viewer, youtuber dinilai telah melampaui etika dan kode etik yang berlaku ?
Menanggapi beragam konten yang diupload setiap hari di YouTube. YouTube mengatakan sudah menyediakan panduan bagi para pengguna dan pemakai platform ini.
“Kami telah menyediakan beberapa panduan untuk menjaga YouTube untuk tetap menyenangkan dan dapat dinikmati siapa saja. Panduan ini yang kami sebut dengan Pedoman Komunitas (Community Guideline),” ungkap Felicia Wienathan, Communication Manager dari Google Indonesia, seperti dimuat detikHOT belum lama ini.
YouTube memiliki aturan yang lebih longgar ketimbang televisi juga bioskop yang masing-masing memiliki badan sensor. Akan tetapi, jika dirasa sebuah konten berlebihan, platform ini juga dapat tindakan khusus pula kepada penggunanya.
“Jika perilaku kreator YouTube, baik di dalam maupun di luar platform, membahayakan pengguna, komunitas, karyawan, atau ekosistem kami, kami dapat merespons berdasarkan sejumlah faktor termasuk, namun tidak terbatas pada, seberapa buruk tindakan tersebut dan apakah ada pola perilaku yang membahayakan atau tidak,” ungkap Felicia Wienathan.
YouTube menegaskan tak segan menghentikan penayangan konten yang dinilai melanggar pedoman yang mereka terapkan.
“Ada beberapa langkah yang kami ambil jika terjadinya pelanggaran pedoman komunitas yg tertera. Respons yang kami berikan akan berkisar dari penangguhan hak istimewa kreator hingga penghentian akun,” tukas Felicia perwakilan YouTube Indonesia. (Det-red)
Discussion about this post