Batam | beritabatam.co : Walikota Batam, Rudi mengemukakan gagasan terciptanya kampung Inggris di Batam. Ia berkeinginan Kampung Inggris nantinya merupakan sebuah kawasan terpadu, perumahan, pasar, kuliner dan tempat publik. Sehingga menfasilitasi masyarakat dalam belajar bahasa Inggris melalui percakapan sehari hari.
baca juga : Uniknya Kampung Inggris Pare, Yuk Simak 8 Fakta Menarik Lainnya
Pemerhati Pendidikan kota Batam, Thomas AE mengapresiasi wacana Kampung Inggris yang digagas Walikota Batam. menurut pegiat pariwisata ini, wacana Kampung Inggris merupakan langkah baik untuk memotivasi warga Batam agar lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris. Bahkan menurutnya Kampung Inggris bisa jadi ikon kota Batam, atau jadi wahana wisata mencontoh kampung Inggris Pare yang ada di Kediri, Jawa Timur.
“Ini bisa jadi motivasi bagi warga dan pelajar di kota Batam. Tapi yang harus diingat, Kampung Inggris di Batam ini harus punya ciri khas sendiri. Misalnya perpaduan antara edukasi bahasa Inggris dan arena wisata kota Batam,” ucapnya kepada beritabatam.co.
Pria yang menguasai bahasa inggris, Hokkian dan Belanda ini, mengatakan harus ada perpaduan budaya melayu yang mencirikan kota Batam. Termasuk masyarakat di Kampung Inggris harus menjalankan aspek wisata melalui pelayanan yang berstandar pariwisata, sarannya.
“Jangan hanya namanya saja, jadi harus benar benar mencerminkan kampung Inggris. Semua harus mewakili edukasi bahasa Inggris. Termasuk, kebersihan dan zona bahasa Inggris yang benar benar mengedukasi pengunjung,” tambahnya.
Berpengalaman sebagai tour guide selama sepuluh tahun, Thomas AE membagikan pengalaman, tentang objek wisata potensial tapi tidak didukung oleh masyarakatnya baik dari sisi bahasa maupun pelayanan malah membuat image negatif terhadap wisata itu sendiri.
“Ada satu objek wisata yang kurang mendapat edukasi dari pemerintah. Baik dari bahasa Inggrisnya, etika dalam menyambut wisatawan,” sebutnya.
Thomas AE menyarankan, untuk lokasi bisa dimulai dari Kampung Bule yang sudah populer sebagai area yang banyak dikunjungi ekspatriat. Hal ini bisa menjadi sarana praktek berbahasa inggris bagi masyarakat.
“Tapi tentu harus ada penataan, agar lebih baik dan sesuai visi Kampung Inggris yang akan dibangun,” saran Thomas AE. (Ben)
Discussion about this post