Tanjungpinang | beritabatam.co : Ditreskrimum Polda Kepri berhasil menggagalkan pengiriman pekerja migran Indonesia ilegal ke Malaysia, sebagaimana diungkap dalam Konferensi Pers di Mapolda Kepri (26/08/19).
Kejadian bermula Sabtu (24/08/19) pukul 06.00 wib, didapatkan informasi dugaan tindak pidana penempatan pekerja migran Indonesia didaerah Kijang, Bintan Timur. Saat di cek ke lokasi ditemukan pekerja migran Indonesia ilegal yang baru tiba di pelabuhan Kijang Bintan Timur. Rombongan ini dijemput 2 orang pengurus menggunakan kendaraan roda empat selanjutnya ditampung di Tanjungpinang.
Pukul 09.30 wib, polisi akhirnya mengamankan dua pelaku, Agustinus Bere Alias Kolo dan Siprianus alias Sipri. Keduanya diduga pengurus pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia. Berikut 29 pekerja. 8 perempuan dan 21 laki-laki berasal dari Nusa Tenggara Timur. Para pekerja ini berangkat dari Kupang, NTT menggunakan Kapal Pelni tujuan Kepri dan tiba di pelabuhan Kijang.
Barang bukti yang diamankan berupa 2 unit Handphone Nokia warna silver dan merah, 2 paspor, 6 lembar tiket Pelni, 2 lembar tiket pesawat Lion Air dan 1 unit mobil angkutan jenis Suzuki futura warna putih.
Modus yang digunakan pelaku adalah pengurus pekerja ilegal menerima pengiriman uang dari tekong yang berada di Malaysia untuk biaya pengiriman pekerja ke Malaysia. Uang dikirimkan melalui rekening mereka. Uang yang diterima sebesar 2,5 Juta sampai dengan 2,8 juta rupiah untuk satu pekerja.
Para pelaku dijerat dengan pasal 81 Undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia diluar negeri dan pasal 55 KUHPidana, dengan ancaman pidana paling lama 10 tahun penjara dan denda Rp. 15 miliar rupiah. (Hum)
Discussion about this post