Batam | beritabatam.co : Sekolompok penyusup memasuki area Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar. Perlahan, mereka mencari celah agar terhindar dari pantauan personil penjaga keamanan dan ketertiban pelabuhan atau Port Security Guard (PSG).
Namun, petugas PSG cukup lihai hingga mampu mendeteksi kedatangan kelompok penyusup. Dan berujung perkelahian antarpenyusup dan petugas PSG.
Merasa terancam, para penyusup tersebut lantas membakar barang-barang di sekitar pelabuhan sehingga kepulan asap terlihat di area peti kemas. Hal ini menyebabkan situasi mengalami elevasi dari security level satu menjadi security level dua.
Situasi memanas, bantuan dari tim gabungan Direktorat Pengamanan BP Batam merapat, Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) BP Batam, dan tim medis Rumah Sakit BP Batam tiba dan bersiap mengamankan lokasi kejadian. Situasi pun meningkat dari security level dua menjadi security level tiga.
Petugas berusaha memadamkan api yang sedang menyala menggunakan water canon atau meriam air dari kapal patroli ISPS Code dan bekerja sama dengan unit rescue PBK BP Batam. Sementara tim medis dari Rumah Sakit BP Batam, melakukan upaya penyelamatan bagi petugas yang terluka.
Melihat hal tersebut, penyusup yang dalam keadaan panik berusaha melarikan diri. Begitu juga dengan kawanan penyusup yang berada di atas perahu. Dengan cekatan, baik petugas yang berada di Kapal Rescue PBK BP Batam dan di area peti kemas membekuk dan mengamankan para penyusup.
Ini bukan cerita film action. Ini adalah rangkaian skenario dari kegiatan bertajuk “Simulasi Latihan Persiapan Exercise ISPS Code Pelabuhan Batu Ampar” yang dilaksanakan pada Selasa (27/08/19) pagi di Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar.
General Manager Administrasi dan Umum Badan Pengelola Pelabuhan Batam Ferdiana Sumiartony mengatakan, kegiatan Drill atau latihan simulasi di pelabuhan merupakan persyaratan yang harus dilaksanakan untuk memperoleh ISPS (International Ship and Port Facility Security) Code.
ISPS Code sendiri adalah aturan komprehensif yang mengatur prosedur keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan yang menjadi bagian dari konvensi Organisasi Maritim Internasional dan Safety of Live at Sea (SOLAS) tahun 1974.
“Pelatihan ini merupakan yang pertama kali dilakukan BP Batam dan permulaan untuk simulasi gabungan pada bulan Oktober mendatang. Nantinya akan melibatkan pihak eksternal seperti kepolisian, Angkatan Laut, Badan Keamanan Laut RI, dan lainnya,” kata Ferdiana.
Kegiatan simulasi ini melibatkan sekitar 58 orang, yang terdiri dari unsur Badan Pengelola Pelabuhan Batam, Direktorat Pengamanan BP Batam, Penanggulangan Bahaya Kebakaran BP Batam, dan tim medis Rumah Sakit BP Batam.
Kegiatan simulasi ini, dikatakan Ferdiana, akan dilaksanakan rutin setiap tahunnya, mengingat pentingnya kesiapan dalam mengamankan pelabuhan. Sehingga apabila terdapat kejadian-kejadian yang dinilai merugikan, dapat langsung ditanggulangi dengan baik.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Batam Badawi menyampaikan apresiasinya atas kegiatan simulasi ISPS Code oleh Badan Pengelola Pelabuhan Batam tersebut.
“Ini adalah bentuk sinergitas kita antarinstansi dan kerjasama ini tentunya bisa diterapkan apabila terjadi di saat yang tidak kita duga. Untuk itu, kami siap kapan pun jika dibutuhkan,” tegas Badawi. (BP)
Discussion about this post