Batam | beritabatam.co : Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) baru saja dilantik, beberapa waktu lalu oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi. Badan yang diketuai Rahman Usman ini bertugas memaksimalkan promosi pariwisata kota Batam. Terlebih Walikota Batam menyebut sektor pariwisata saat ini jadi sektor primadona setelah sektor perkapalan dan industri manufaktur di Batam tidak lagi sejaya dulu.
Disisi lain, formasi BPPD yang baru dilantik ini mendapat kritikan dari pemerhati pariwisata yang juga mantan tour guide selama sepuluh tahun, Thomas AE.
Menurutnya formasi BPPD harusnya diisi pekerja muda yang mengerti arah dan selera pasar pariwisata diera digital saat ini.
“Harusnya formasi itu diisi anak anak muda yang mengerti selera wisata saat ini. Anak anak muda yang penuh dinamis dan mampu memaksimalkan kekuatan promosi digital melalui sosial media. Ini formasinya old school” ucapnya kepada beritabatam.co, Rabu (04/09/19).
Menurut Thomas, saat ini masih banyak potensi wisata di Batam yang terkesan tak tergali dan dimaksimalkan dengan baik.
Berbicara trend wisata yang diminati wisatawan mancanegara. Thomas menyebut ada perbedaan besar minat yang disukai wisman lokal, asia dan eropa.
“Wisatawan mancanegara dari asia dan eropa berbeda selera. Wisatawan asia mencari kuliner, hiburan dan bersenang senang. Sedangkan wisatawan eropa memilih wisata yang lebih natural, alami, sesuatu yang lebih tradisional. Seni budaya setempat, tarian tarian dan budaya masyarakat setempat. Ini harus jadi pertimbangan utama dalam promosi wisata,” pungkasnya.
Ia menilai, dinas pariwisata Batam belum melihat ini sebagai salah faktor dalam perencanaan promosi wisata Batam.
“Batam ini adalah miniatur Indonesia. Itu harus dijual dengan baik. Coba lihat trend wisman didaerah lain. Kalau di Batam ini hampir 90 persen wisatawan asia. Kalau di Padang, Sumatera Utara, Bali, Toraja itu lebih di dominasi wisatawan eropa.
Thomas mengatakan, hal seperti ini harus jadi pegangan orang orang yang mengisi BPPD itu, imbuhnya. (Ben)
Discussion about this post